Erick Thohir dan Teten Masduki Kolaborasi Selamatkan UMKM

Kementerian BUMN telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM tentang pengembangan UMKM

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Agu 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2020, 11:20 WIB
Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Koperasi dan UKM tentang pengembangan dan pembinaan Koperasi, UMKM
Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Koperasi dan UKM tentang pengembangan dan pembinaan Koperasi, UMKM (dok: KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian BUMN telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM tentang pengembangan dan pembinaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM). Ini juga merupakan salah satu bentuk kolaborasi dalam upaya membantu pemulihan dan mengembangkan UMKM.

 

Sebagaimana diketahui bahwa peran UMKM terhadap kontribusi ekonomi cukup besar yaitu penyumbang 61 persen PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja.

Oleh karenanya Pemerintah memberi atensi lebih kepada UMKM melalui berbagai paket kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional diantaranya stimulus pajak, restrukturisasi kredit, subsidi bunga, pemberian modal kerja, dan subsidi iuran penjaminan kredit.

Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Koperasi dan UKM tentang pengembangan dan pembinaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) hari ini juga merupakan salah satu bentuk kolaborasi dalam upaya membantu pemulihan dan mengembangkan UMKM.

Kesepakatan Bersama tersebut ditandatangani oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM dan Erick Thohir yang merupakan Menteri BUMN.

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama kali ini antara lain meliputi pendampingan dan pengembangan SDM, penyediaan bahan baku, logistik, dan pemasaran termasuk namun tidak terbatas melalui digital platform, dalam hal pengembangan dan pembinaan KUMKM.

Sumber daya yang dimiliki BUMN yang tersebar pada berbagai wilayah di Indonesia dapat dioptimalkan dalam upaya pengembangan UMKM termasuk Koperasi.

“Silakan optimalkan kanal-kanal BUMN, asalkan untuk pengembangan UMKM, saya sangat mendukung. Karena memang BUMN Untuk Indonesia” ungkap Erick Thohir dalam keterangannya, Sabtu (15/8/2020).

Erick menegaskan setelah penandatanganan Kesepakatan Bersama ini harus ada tindak lanjut konkritnya.

“Sayatidak mau hal ini hanya berhenti pada seremonial penandatanganan Kesepakatan Bersama saja, harus ada wujud konkrit kerjasamanya. Tapi tetap harus dilakukan dengan analisis dan pertimbangan yang matang” tegas Menteri BUMN.

Diharapkan Kesepakatan Bersama ini akan melahirkan berbagai kerja sama sehingga membentuk suatu ekosistem dalam negeri melalui kolaborasi antar instansi.

“Pembangunan ekosistem dalam negeri melalui kolaborasi antar Kementerian, Lembaga, BUMN, BUMD, BUMDes, swasta dan mitra strategis akan menguatkan kemandirian, ditambah dengan rasa bangga atas kemampuan sendiri merupakan modal besar dalam meningkatkan nilai ekonomi menuju Indonesia maju,” tutup Erick Thohir.

Kementerian Koperasi dan UKM Gelar Program Pahlawan Digital UMKM

YDBA Ajak Pelaku Usaha Otomotif Lokal di GIIAS 2019
Pelaku usaha menengah merapikan kerajinan tas dan dompet UMKM Rumah Jahit Andira di booth Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) GIIAS 2019, ICE BSD Tangerang, Jumat (19/7/2019). YDBA mewadahi produk unggulan Women’s Corner dengan mengajak keterlibatan unsur lokal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Kementerian Koperasi dan UKM akan mengadakan program pahlawan digital UMKM yang bertujuan agar UMKM semakin banyak yang go digital. Program ini direncanakan akan berlangsung mulai 15 Agustus 2020, sampai puncaknya pada 28 Oktober 2020.

Karena UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian menjadi pihak yang terpukul selama masa pandemi ini. Tercatat 56 persen UMKM yang mengalami penurunan pendapatan dari total 64 juta UMKM di seluruh Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, digitalisasi UMKM menjadi salah satu kunci penting untuk membuat UMKM bisa bertahan serta memperluas skala bisnis dan pasar. Namun hingga kini dari sekitar 64 juta populasi UMKM di Indonesia, baru 13 persen yang telah go digital.

Di tengah harapan akan semakin banyaknya UMKM yang go digital, ternyata selama ini banyak innovator muda yang telah membantu mendigitalisasi UMKM di berbagai sektor. Mereka membuat inovasi dalam teknologi ataupun sistem untuk membantu UMKM “Naik Kelas”. Innovator muda inilah bisa kita sebut sebagai “Pahlawan Digital UMKM”.

Pahlawan Digital UMKM adalah sebuah program yang hadir untuk memberi apresiasi kepada para inovator digital UMKM dan menjaring banyak innovator muda lain yang sudah memulai inovasi untuk membantu UMKM.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya