Pertamina Patra Niaga Gelar Pelatihan UMKM bagi Istri Awak Mobil Tangki

Pertamina Patra Niaga menggelar pelatihan keterampilan UMK untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan nasional, terutama pada Mitra Awak Mobil Tangki (AMT).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Agu 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2020, 12:30 WIB
UMKM Boneka Bertahan di Tengah Pandemi Corona
Ibu rumah tangga menyelesaikan pembuatan boneka adat Indonesia di Ammie Dolls, Kawasan Depok, Kamis (13/08/2020). UMKM binaan Pertamina ini sebelum masa pandemi mampu menghasilkan 200 pasang boneka tiap bulannya dengan harga antara 135 ribu hingga Rp 200 ribu per pasang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina Patra Niaga menggelar pelatihan keterampilan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan nasional, terutama pada Mitra Awak Mobil Tangki (AMT).

Manager Corporate Communications & CSR Pertamina Patra Niaga Ayulia mengatakan, perusahaan percaya UMKM adalah penggerak perekonomian rakyat, dan dengan UMKM yang tangguh, maka perekonomian Indonesia pun akan kuat. Di sisi lain, dana tanggung jawab sosial (CSR) Pertamina Patra Niaga pun telah didesain untuk membantu pengembangan UMKM di Indonesia.

"Kami senang apa yang kami lakukan bisa dikembangkan dan ditularkan Bu Siyamiyati ke lingkungan sekitar. Inilah energi positif yang akan membangun dan menguatkan Indonesia," kata Ayulia, di Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Pelatihan UMKM yang digelar Pertamina Patra Niaga pun menimbulkan inspirasi yang tidak hanya bermanfaat untuk kemandirian usaha sendiri, tapi juga untuk orang lain, seperti yang dialami seorang ibu rumah tangga di Yogyakarta Siyamiyati.

Dia menjadi inspirator bagi kemandirian sejumlah ibu rumah tangga di kampungnya, di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Istri AMT Depo Rewulu, Yogyakarta, ini menularkan keterampilan pembuatan nugget dan jamur krispi yang diperoleh dari pelatihan yang digelar Pertamina Patra Niaga.

Perempuan berusia 47 tahun ini adalah istri Wagiono, salah satu sopir AMT Depo Rewulu. Sehari-hari, Siyamiyati menekuni pekerjaan sebagai penjahit. Namun dia tak pernah menutup diri terhadap pengetahuan baru, sehingga ikut dalam pelatihan pembuatan makanan jamur dan nugget dua tahun lalu. Pelatihan ini didanai dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan Pertamina Patra Niaga.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Istri Awak Mobil Tangki

Mobil Tangki PT Pertamina (Persero)
Mobil Tangki Pertamina (Foto: Pebrianto Eko Wicaksono/Liputan6.com)

Ada tiga kelompok istri AMT yang bergabung dan mendapat pelatihan, dan masing-masing kelompok beranggotakan lima orang. Sebelum pandemi datang, mereka rutin dilatih dan berkumpul setiap bulan untuk melakukan evaluasi produk, termasuk produk yang disalurkan dan dijual Rewulu oleh salah satu peserta pelatihan. Produk mereka beragam, mulai dari jamur krispi, nugget orisinal, nugget ayam, dan nugget jamur.

"Saya bersyukur mendapat pelatihan ini karena saya bisa membuat olahan jamur dan nugget. Minimal kalau tidak dijual, bisa dikonsumsi keluarga. Selain itu, dengan adanya kelompok usaha para istri AMT, saya bisa menambah jalinan persaudaraan," tutur Siyamiyati.

Siyamiyati sendiri memilih tidak menggeluti usaha pembuatan kuliner jamur dan nugget ini dengan serius. "Saya lebih terfokus pada pekerjaan menjahit," katanya.

Siyamiyati tak sempat membuka usaha sampingan pembuatan jamur krispi dan nugget. "Selain itu, rumah saya dengan anggota yang lain paling jauh dari Rewulu," katanya.

Ibu empat anak ini punya cara lain untuk memanfaatkan hasil pelatihan dari Pertamina Patra Niaga, yakni mengajarkannya kembali kepada para tetangga. "Ilmu ini saya tularkan ke ibu-ibu anggota PKK. Kok alhamdulillah, ibu-ibu tertarik untuk bikin," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya