Liputan6.com, Jakarta Kopi menjadi salah satu bahan komoditas pertanian yang kerap menjadi incaran beberapa negara. Apalagi Indonesia yang memiliki hasil kopi yang bisa bersaing dengan penghasil kopi dunia.Â
Melihat hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya agar komoditas pertanian termasuk perkebunan tetap tersedia. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan baik dari petani, pelaku usaha, maupun pihak terkait lainnya.
Baca Juga
Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja Indonesia, Menaker Lepas 750 Peserta Pemagangan ke Jepang
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag Budi Optimis Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga Jelang Nataru
Sikap Tegas Mendag Budi Santoso, Segel Mesin Pompa SPBU di Sleman yang Rugikan Masyarakat Rp1,4 Miliar per Tahun
Utamanya, ekspor komoditas pertanian pada masa pandemi Covid-19 harus bisa lebih berjaya atau meningkat dibanding sebelum pandemi. Adapun, ekspor komoditas pertanian saat ini tidak mengenal pantangan apapun dan harus tetap tersedia.
Advertisement
"Kita buktikan lagi yang tidak terganggu oleh pandemi Covid-19, yang ekspor nya juga tetap jalan adalah pertanian," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono mengapresiasi langkah-langkah yang ditunjukkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten Kerinci dalam mendukung akselerasi peningkatan ekspor komoditas perkebunan. Kopi asal Kabupaten Kerinci ini jadi prioritas komoditas ekspor.
"Melalui strategi peningkatan produksi, nilai tambah dan daya saing atau Grasida, Ditjen Perkebunan mengharapkan target ekspor komoditas perkebunan, seperti kopi bisa tercapai, yaitu meningkat 3 kali lipat hingga tahun 2024 sebagimana main policy Kementerian Pertanian pada program Gratieks," ucap Kasdi.
Â
(*)