Sepanjang Tahun 2020, Indonesia Ekspor 76,8 Ton Ikan Kerapu Hidup

Nilai ekonomi dari ekspor ikan kerapu hidup asal Kepulauan Anambas mencapai Rp. 5,28 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2020, 18:45 WIB
Ikan Kerapu-Prancis- AFP-20170502
Ikan Kerapu di taman alam Port-Cros telah mengalami penurunan yang drastis, Prancis, Senin (1/5). WWF telah memasukkan nama Ikan Kerapu sebagai ikan yang patut dihindari untuk dijadikan konsumsi. (AFP Photo/ Boris HORVAT)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas ekspor ikan kerapu sejak Januari sampai awal September 2020 mencapai mencapai 76,80 ton. Nilai ekonomi dari ekspor ikan kerapu hidup asal Kepulauan Anambas mencapai Rp 5,28 miliar.

"Selama kurun waktu Januari 2020 hingga awal September 2020, ekspor ikan kerapu hidup asal Anambas mencapai 76,80 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 5,28 miliar," kata Kepala Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas, Effi Sjuhairi dalam keterangan persnya, Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Secara khusus, sejak awal September sebanyak 15 ton kerapu hidup telah diekspor melalui jalur laut. Nilainya mencapai Rp 945 juta. Selama pandemi tren ekspor ikan kerapu hidup dirasakan fluktuatif.

Meski tidak jumlah permintaan tidak berpengaruh, namun terhambat oleh proses pengiriman barang. Sehingga secara pengiriman mengalami penurunan dan terhambat.

Effi menjelaskan semua pembudidaya di Kepulauan Anambas merupakan pembudidaya skala kecil. Mereka akan menjual hasilnya kepada para pelaku ekspor yang juga sebagai pembudidaya.

Disisi lain, jika pembudidaya mengalami kesulitan dalam pembiayaan dan operasional usaha. Jika para pembudidaya kesulitan membeli pakan, maka mereka akan meminjam uang kepada para pengepul.

"Katakan lah kesulitan pakan dan yang lainnya mereka akan minta bantu atas nama pinjaman kepada pengumpul tersebut," kata Effi.

Terkait dengan skema ini, pihaknya akan memfasilitasi dan memberikan pendampingan agar kemitraannya saling menguntungkan.

Merdeka.com

 

Potensi Pulau Anambas

ikan-kerapu-131104b.jpg
Ikan kerapu

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto mengatakan pemerintah terus mendorong aktivitas ekspor produk perikanan budidaya, termasuk ikan kerapu hidup. Pihaknya terus berupaya menjaga neraca perdagangan produk perikanan budidaya terus positif, utamanya memasuki kuartal III.

"Neraca perdagangan mutlak harus positif, sehingga cadangan devisa dari subsektor ini juga bisa meningkat," kata Slamet.

Bila melihat data, neraca ekspor positif. Namun dia ingin kenaikannya ekspor ikan kerapu meningkat signifikan dan memiliki nilai ekonomi yang besar.

Kepulauan Anambas kata dia, memang punya potensi sumber daya ikan yang melimpah. Disisi lain, punya aspek geostrategis yakni letak geografisnya yang menguntungkan secara ekonomi.

"Anambas ini unik, dan bisa menjadi pintu keluar untuk aktivitas perdagangan ekspor perikanan, khususnya ke Hongkong," kata dia.

Melihat letaknya yang strategis membuat biaya pengeluaran untuk logistik bisa ditekan. "Saya kira, ini konsen kita, bagaimana sumber daya perikanan budidaya bisa kita manfaatkan secara optimal dan berkelanjutan",sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya