4 Layanan Digital dari HSBC Indonesia Bantu Nasabah Korporasi Selama Pandemi

PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) memperkenalkan beberapa layanan digital yang merupakan penyempurnaan layanan yang diberikan pada nasabah korporasi, terutama di sisi pengelolaan cash management.

oleh Reza pada 15 Sep 2020, 01:00 WIB
Diperbarui 15 Sep 2020, 12:15 WIB
HSBC
PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) memperkenalkan beberapa layanan digital yang merupakan penyempurnaan layanan yang diberikan pada nasabah korporasi, terutama di sisi pengelolaan cash management.

Liputan6.com, Jakarta Selama pandemi, hampir semua transaksi keuangan dilakukan secara digital ataupun cashless. Hal itu dinilai lebih praktis dan mampu menekan angka penularan virus Covid-19. Pasalnya, uang fisik dianggap bisa menjadi media penyebaran virus. 

Mengenai transaksi digital selama pandemi, berdasarkan catatan Bank Indonesia menunjukkan bahwa volume transaksi digital perbankan pada April 2020 meningkat signifikan sebanyak 37,5 persen secara tahunan. Sementara kenaikan transaksi uang elektronik  selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB) pada bulan April 2020 mencapai 64,5 persen. 

Demi memberikan kenyamanan dalam bertransaksi, PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) memperkenalkan beberapa layanan digital yang merupakan penyempurnaan layanan yang diberikan pada nasabah korporasi, terutama di sisi pengelolaan cash management. Berikut layanan tersebut.

Pertama, ialah layanan DART (Digital Account Receivables Tools), , Receivables Management System (RMS) dan Omni Collect. Beberapa kenyamanan lain pun ditawarkan seperti Liquidity Management Dashboard (LMD), adanya Soft token untuk mengakses HSBCnet dan juga aplikasi ponsel untuk HSBCnet. 

Head of Global Liquidity and Cash Management (GLCM) PT Bank HSBC Indonesia mengatakan, Herani Hermawan mengatakan peningkatan dalam penggunaan perbankan digital merupakan indikasi kebutuhan nasabah korporasi dalam memanfaatkan teknologi. 

“Pandemi telah mendorong klien kami yang sebelumnya lebih konservatif dalam mengadopsi fitur digital menjadi lebih terbuka dan beradaptasi dengan model operasional baru,” tutur Herani. 

Ia melanjutkan, keseluruhan sistem ini membantu nasabah untuk mengalihkan proses manual menjadi elektronik.

“Penting bagi nasabah korporasi untuk dapat menyederhanakan dan mempermudah aktivitas ini. Hal ini juga tercermin dalam Survei terbaru HSBC Navigator: Building Back Better yang menunjukkan  bahwa hamper dua per tiga (64%) bisnis di Indonesia sangat setuju bahwa dalam menghadapi tantangan, bisnis dapat memanfaatkan tekonolgi untuk meningkatkan kinerja. Angka ini cukup tinggi disbanding negara-negara lain (44%),” tutur Herani. 

Layanan tambahan

Selain layanan tersebut, Herani menjelaskan bahwa layanan digital yang diperkenalkan juga meliputi beberapa kemudahan tambahan seperti Liquidity Management Dashboard (LMD) yang tersedia melalui Internet Banking HSBCnet penyediaan soft token untuk mengakses HSBCnet dengan aplikasi di ponsel tanpa memerlukan alat terpisah, serta aplikasi ponsel untuk HSBCnet itu sendiri. Dengan demikian, nasabah korporasi pun dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan akses internet banking melalui ponsel untuk mengelola keuangan perusahaan kapan saja dan di mana saja.

Mengenai layanan tersebut, PT Reckitt Benckiser Indonesia yang diwakilkan oleh Amanda Rendyaswara  mengatakan bahwa layanan tersebut sangat membantu untuk aktivitas korporasi. Pasalnya,  Reckitt Benckiser Indonesia selalu mencari solusi teknologi sebagai pendorong untuk merampingkan proses. 

“Mengingat hubungan yang terjalin lama dengan HSBC Indonesia, kami percaya bahwa solusi baru HSBC-DART sangat membantu kami dalam hal pengelolaan data. Kini kami menerima laporan lengkap dalam waktu singkat. Dari segi internal, proses dan pemantauan status piutang kami kini menjadi sangat efisien. Hal Ini sangat membantu kami dalam hal efektivitas dan efisiensi,” ujar Amanda. 

Menanggapi hal itu, Herani menambahkan bahwa terbantunya perusahaan dengan layanan itu menjadikan bukti bahwa layanan tersebut sangat bermanfaat. 

“Ini adalah bukti bahwa kami bertumbuh dari keinginan kami memberikan layanan nasabah yang sesuai dengan kebutuhan. Kami senantiasa berinvestasi dalam teknologi digital untuk menyederhanakan proses dan perbankan bagi mereka, terutama selama masa-masa sulit, saat teknologi dan digitalisasi memainkan peran lebih penting dari sebelumnya,” tutur Herani.

Dengan beberapa fitur digital baru ini, selain pengalaman yang lebih baik dalam otomasi proses bagi nasabah, HSBC juga membantu pertumbuhan bisnis, mengurangi biaya operasional, mempercepat pengelolaan arus kas dan mengurangi faktor kesalahan manual.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya