Pegadaian Perpanjang Program Gadai Tanpa Bunga hingga 31 Desember 2020

PT Pegadaian memperpanjang program Gadai Peduli untuk masyarakat yakni dengan gadai tanpa bunga (bunga 0 persen) untuk pinjaman sampai Rp 1 juta.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 15 Sep 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 16:30 WIB
Jelang Lebaran, Transaksi Gadai Meningkat 15 Persen
Warga saat bertransaksi di pegadaian di Jakarta, Kamis (15/6). Meningkatnya kebutuhan masyarakat jelang Lebaran membuat banyak orang menggadaikan barang berharga guna memenuhi kebutuhan yang mendesak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) memperpanjang program Gadai Peduli untuk masyarakat yakni dengan gadai tanpa bunga (bunga 0 persen) untuk pinjaman sampai Rp 1 juta sampai tanggal 31 Desember 2020.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani mengatakan, program bunga 0 persen merupakan bukti kepedulian perusahaan terhadap masyarakat selama pandemi Covid-19. Program Gadai Peduli ini sudah berlangsung sejak Mei 2020.

“Sampai akhir Agustus 2020 tercatat program ini sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 2 juta nasabah dengan total pinjaman Rp 1,39 triliun dengan rata-rata pinjaman Rp 690 ribu. Hal ini tentu membantu masyarakat dalam memperoleh solusi keuangan di tengah pandemi yang berdampak pada kondisi perekonomian,” jelas Basuki dalam keterangan resmi, Selasa (155/9/2020).

Untuk dapat memanfaatkan program in, maskayarkat hanya perlu menggadaikan barang dan melampirkan fotokopi KTP. Kemudian mengisi formulir yang sudah disediakan di outlet-outlet Pegadaian. Agar program ini bermanfaat bagi lebih banyak orang, setiap keluarga hanya boleh mengakses satu transaksi.

“Kondisi pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Karena itu Pegadaian memperpanjang program ini agar masyarakat dapat merasakan kehadiran perusahaan sebagai solusi keuangan yang tepat dalam memberikan solusi,” demikian kata Basuki.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pegadaian Raup Laba Bersih Rp 1,5 Triliun di Semester I 2020

pegadaian
PT Pegadaian (Persero) kembali menggelar Program Badai Emas yang hadir untuk masyarakat dengan konsep yang lebih besar dan akan menghadirkan berbagai hadiah bernilai MilIaran Rupiah

PT Pegadaian (Persero) mencatatkan laba bersih sekitar Rp 1,5 triliun pada semester I 2020. Angka tersebut tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan semester I 2019, yang juga sebesar Rp 1,5 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, perolehan laba tersebut tidak mengalami penambahan lantaran perseroan banyak melakukan relaksasi di tengah masa penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).

"Laba kita secara year on year memang hampir sama karena kondisi pandemi. Pegadaian banyak lakukan relaksasi, maka laba kita relatif sama. Juni kemarin (2019) Rp 1,5 triliun, sekarang tetap di Rp 1,5 triliun," kata Kuswiyoto dalam sesi teleconference, Rabu (29/7/2020).

Kuswiyoto menambahkan, pencapaian laba tersebut turut terbantu berkat peningkatan jumlah nasabah, yang naik dari 13,86 juta pada Desember 2019 me jadi 15,04 juta per Juni 2020.

Selain itu, aset Pegadaian pun naik 22 persen secara year on year (yoy) dari Rp 56,1 triliun menjadi Rp 68,4 triliun. Lalu liabilitas tumbuh 23,5 persen yoy dari Rp 35,8 triliun jadi Rp 44,2 triliun. Kemudian ekuitas tumbuh 19,5 persen secara tahunan dari Rp 20,3 triliun jadi Rp 24,2 triliun pada Juni 2020.


Omzet

FOTO: Tahun Ajaran Baru, Pegadaian Ramai Diserbu Warga
Sejumlah nasabah duduk menjaga jarak fisik saat di Pegadaian Kota Tangerang, Banten, Kamis (4/6/2020). Memasuki tahun ajaran baru yang jatuh pada 13 Juli 2020, warga ramai menggadaikan barang mereka untuk persiapan masuk sekolah anak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara omzet perusahaan juga meningkat 18,8 persen secara year on year dari Rp 67,7 triliun menjadi Rp 80,4 triliun pada Juni 2020.

"Ini adalah salah satu sumbangan kita untuk perekonomian nasional. Dari jumlah tersebut 60 persen untuk usaha produktif, sedangkan outstanding pembiayaan tumbuh 21,3 persen dari Rp 43,6 triliun menjadi Rp 53 triliun hingga Juni 2020," terang Kuswiyoto.

Catatan lainnya, ia melaporkan adanya rasio keuangan yang tertekan. Seperti return on asset (ROA) turun dari 5,47 persen jadi 4,47 persen yoy. Serta return on equity (ROE) turun dari 13,48 persen menjadi 12,64 persen pada Juni 2020.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya