Liputan6.com, Jakarta Harta karun peninggalan Pablo Escobar kembali ditemukan. Kali ini, Harta karun Pablo Escobar ini berupa uang tunai yang tersimpan di sebuah kantong plastik senilai USD 18 juta (Rp 266,4 miliar).
Dilansir dari BBC, Senin (28/9/2020), harta karun itu ditemukan keponakan Pablo Escobar yang bernama Nicolás Escobar. Harta karun Pablo Escobar ditemukan tersembunyi di dinding salah satu rumah pamannya itu.
Baca Juga
Dia mengatakan, itu bukan pertama kalinya dia menemukan harta karun di mana pamannya dulu menghindari penangkapan. Diketahui, Escobar dilaporkan menyembunyikan jutaan properti.
Advertisement
Pablo Escobar tewas dalam baku tembak dengan polisi pada tahun 1993 silam. Di puncak karirnya, Pablo Escobar mengaku sebagai orang terkaya nomor 7 di planet bumi.
Desas-desus tentang kekayaan tersembunyi Escobar telah beredar di Medellín sejak kematiannya. Yakni setelah ia menghabiskan beberapa dekade berperang melawan Kolombia untuk mencegah ekstradisinya ke Amerika Serikat.
Pablo Escobar juga diceritakan menyimpan harta karun di banyak wilayah di pedalaman Kolombia. Harta karun itu umumnya berupa uang Dolar AS yang disembunyikan di goa-goa.
Nicolás Escobar juga mengatakan bahwa dia menemukan alat ketik, telepon satelit, pulpen emas, sebuah kamera dan sebuah roll film yang belum diketahui apa isinya.
"Setiap kali saya duduk di ruang makan dan melihat ke arah parkiran mobil, saya melihat seorang pria memasuki tempat itu (dinding) dan menghilang," jelas dia.
"Baunya di dalam sangat mencengangkan, bau yang 100 kali lebih buruk dari sesuatu yang membusuk karena mati. Beberapa dari uang kertas yang ditemukan sudah membusuk dan tidak berlaku,” ujar keponakan kartel narkoba itu.
Saksikan video di bawah ini:
Masuk Forbes
Dalam wawancaranya, Nicolás mengaku pernah menemani pamannya dalam berbagai peristiwa. Hingga suatu ketika dia diculik oleh seseorang yang mencari Pablo Escobar. "Saya pernah disiksa selama 7 jam. 2 pegawai saya diserang dengan gergaji mesin,” kata dia.
Pablo Escobar lahir di Rionegro, Kolombia pada 1949. Dia mendirikan kartel narkoba di Medellín pada tahun 1970-an. Kartel narkoba itu paling aktif memasok sekitar 80 persen kokain yang diselundupkan ke Amerika Serikat (AS).
Kekayaannya melambungkannya ke dalam daftar miliarder global Forbes selama 7 tahun. Setelah AS mengeluarkan perintah ekstradisi, Escobar menolak penangkapan dan gengnya menargetkan politisi, polisi, dan jurnalis.
Setelah ditangkap pada tahun 1991, Escobar ditempatkan di penjara yang dirancang sendiri, yang dijuluki Katedral, di mana dari sana dia masih bisa terus mengawasi Kartel Medellín. Secara keseluruhan, Escobar dianggap bertanggung jawab atas sekitar 4.000 kematian.
Tetapi secara kontroversial sosoknya populer karena dia mendukung dan mengembangkan lingkungan miskin Medellín dengan menyumbangkan sejumlah besar uang tunai dan berinvestasi.
Advertisement