Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, seluruh perusahaan milik negara yang berada di bawahnya saat ini terus mengambil kesempatan untuk bertransformasi jadi penggerak perekonomian nasional. Perusahaan BUMN juga dikatakannya tetap menjadi fundamental pelayanan publik dalam situasi pandemi Covid-19.
Ungkapan itu disampaikannya saat memberikan video sambutan dalam webinar series yang diselenggarakan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (UII), Sabtu (10/10/2020).
Baca Juga
Erick Thohir mengatakan, BUMN berkomitmen untuk melakukan segala pembenahan dan transformasi. Oleh karenanya, ia berkomitmen untuk terus menanamkan semangat kerja kepada kaum muda atau golongan milenials, terutama mereka yang saat ini masih duduk di bangku kuliah.
Advertisement
"Saya berpesan ke Anda semua, manfaatkan privillege dengan mengembangkan dan menempa diri di kampus . Anda semua perlu bekali diri dengan baik sebelum akhirnya terjun di dunia kerja," imbuh Erick.
Kementerian BUMN ke depan disebutnya bakal terus terbuka bagi para milenials potensial untuk berkarir. Sebagai contoh, instansi saat ini telah menempatkan sejumlah anak muda untuk mengisi posisi strategis di berbagai perusahaan BUMN. Seperti Fajrin Rasyid, pria berusia 34 tahun yang ditarik dari Bukalapak untuk menempati posisi Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).
Kemudian Antonius Reiner Haryanto (42 tahun) sebagai direksi di Pertamedika, lalu Soleh Ayubi (37 tahun) sebagai Direktur Digital Healthcare Bio Farma.
"Saat ini kami di BUMN sangat terbuka dan mempercayakan kepada excecutive muda. Banyak kaum muda telah menempati posisi strategis sebagai direksi BUMN," ujar Erick Thohir.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Restui Milenial Jadi Direksi, Erick Thohir Tak Mau Indonesia Bernasib Seperti Nokia dan Kodak
Menteri BUMN Erick Thohir meminta warga Indonesia untuk terus berinovasi selama masa pandemi Covid-19 ini. Sebab menurutnya, dunia saat ini telah dengan cepat berubah berkat kemajuan teknologi.
Dia tidak mau Indonesia bernasib sama seperti Nokia dan Kodak, perusahaan-perusahaan besar yang kini tenggelam lantaran tidak bisa berinovasi.
"Kalau kita melihat banyak sekali perusahaan yang dulu terkenal sekarang sudah enggak ada, atau masih ada tapi bisnisnya berubah. Ada Nokia, Kodak, dan lain-lain," kata Erick saat membuka Millenial Inovation Summit 2020, Kamis (30/7/2020).
"Karena itu, kita sangat berharap dengan adanya Covid-19 kita harus jadi negara produktif dan inovatif, karena persaingan sebuah negara tak lagi dilihat dari besar dan kecilnya, selain harus ada action yang tepat harus ada juga inovasinya," imbuhnya.
Untuk menciptakan inovasi tersebut, Erick Thohir berjanji memberikan tempat kepada generasi milenial untuk menjadi komisaris hingga direksi di perusahaan BUMN. Dia menyediakan 5 persen kursi tersebut untuk diisi para kelompok muda.
Erick pun berikrar agar hal tersebut bisa menjadi komitmen bersama, bukan hanya sekedar bualan belaka saja.
"Ini kita harapkan bukan lip service, tapi komitmen. Karena kalau kita bandingkan perusahaan lain secata bechmarking, kita masih ketinggalan. Karena itu saya berharap apa yang kita lakukan hari ini dan seterusnya, milenial BUMN harus jadi bagian terpenting untuk BUMN kita untuk bersaing dan memenangkan pasar secara sehat, sambil membangun ekosistem yang baik dan menjadi win-win untuk swasta desa dan yang lainnya," tuturnya.
Advertisement