Tak Ada PHK Selama Proses Merger Bank Syariah BUMN

Tiga entitas bank syariah yang merupakan anak usaha dari bank BUMN tengah menjalankan proses merger.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2020, 17:50 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2020, 17:50 WIB
BRI dan BRI Syariah Akselerasi Implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah
Dokumentasi: Bank BRI

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank BRI Syariah (Persero) Tbk, Ngatari memastikan tidak akan ada pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan terkait proses merger tiga bank syariah BUMN. Kepastian ini diberikan untuk pegawai BNI Syariah, BRI Syariah dan juga Bank syariah Mandiri. 

"Tidak ada pengurangan karyawan," singkat dia dalam Virtual Press Conference Penandatanganan Conditional Merger Agreement Bank BUMN Syariah, Selasa (13/11/2020).

Untuk diketahui, tiga entitas bank syariah yang merupakan anak usaha dari bank BUMN tengah menjalankan proses merger saat ini. 

Ngatari menjelaskan, nantinya seluruh karyawan tiga bank syariah BUMN tersebut akan menjadi satu ekosistem kesatuan baru. Justru akan memperkuat baik dari sisi permodalan maupun aset

"Jadi ketiga karyawan bank syariah akan diangkat untuk jadi keluarga bank syariah yang besar. Baik dari sisi permodalan maupun aset," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bakal Merger, Berapa Total Aset Bank Syariah BUMN?

20170209-Bank-Syariah-Jakarta-AY
Suasana transaksi perbankan Syariah di BRI Syariah, Jakarta, Kamis (9/2). Sampai akhir 2016 pertumbuhan perbankan syariah mencapai 19,67 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir segera menggabungkan 3 bank syariah anak usaha BUMN menjadi satu perusahaan. Tiga bank syariah BUMN tersebut ialah BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri.

Erick bilang, merger ini akan memperkuat posisi bank syariah sebagai penyokong ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Lantas, jika digabungkan, akan seberapa besar aset yang dimiliki bank-bank ini?

 

Mengutip laporan keuangan masing-masing bank, Selasa (13/10/2020), total aset 3 bank syariah BUMN jika digabungkan, akan mencapai Rp 214,78 triliun (per Juni 2020).

Jumlah tersebut terdiri dari aset Bank Mandiri Syariah sebesar Rp 114,4 triliun, naik 13,26 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Lalu, BNI Syariah memiliki aset sebesar Rp 50,78 triliun atau tumbuh 17,8 persen yoy. Kemudian, BRI Syariah sebesar Rp 49,6 triliun atau tumbuh 34,7 persen yoy.

Selain bank syariah anak usaha BUMN, BUMN Bank Tabungan Negara (BTN) juga memiliki Unit Usaha Syariah (UUS). Adapun aset UUS BTN mencapai Rp 31,09 triliun atau tumbuh 6,5 persen yoy.

Sebelumnya, pengumuman terkait merger bank syariah BUMN ini akan dilakukan hari ini, Selasa (13/10/2020). Pengumuman ini akan dihadiri oleh beberapa petinggi perusahaan, seperti Hery Gunardi sebagai Ketua Tim Project Management Office & Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, lalu Haru Koesmahargyo sebagai Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Lalu ada Sis Apik Wijayanto sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Ngatari sebagai Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Tbk dan Pantro Pander sebagai Direktur Bisnis Indonesia Financial Group.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya