Kolaborasi Pemerintah dan Unilever Indonesia Bisa Bangkitkan UMKM di Masa Pandemi

Pandemi berdampak buruk pada semua sektor di dunia, khususnya perekonomian. Tak sedikit perusahaan harus gulung tikar karena merugi.

oleh Reza pada 28 Okt 2020, 07:00 WIB
Diperbarui 21 Okt 2020, 11:41 WIB
Usaha Kecil Menengah (UKM)
Ilustrasu Usaha Kecil Menengah (UKM)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi berdampak buruk pada semua sektor di dunia, khususnya perekonomian. Tak sedikit perusahaan harus gulung tikar karena merugi. Akibatnya, banyak karyawan juga di PHK karena dampak pandemi ini. 

Selain perusahaan, pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) juga harus gigit jari. Pasalnya, omzet yang biasa didapat harus turun drastis yang mengakibatkan kerugian. Tak sedikit dari mereka harus menutup usahanya agar tidak rugi berkepanjangan. 

Salah satu pelaku UKM yang merasakan dampak buruk dari pandemi ialah Ade (35) yang menggeluti usaha kopi di daerah Jakarta Selatan. Ia mengaku, sebelum pandemi ia bisa menjual lebih dari 100 cups kopi setiap harinya. Sebaliknya, saat pandemi usahanya hanya mampu menjual 35-40 cups sehari. 

Selain Ade, ada pula Herman (31) yang memiliki usaha warung. Sebelumnya, ia bisa mengantongi omzet 3 juta sebulan. Namun saat pandemi ia hanya mampu mendapatkan 1 juta sebulan. Hal itu membuat kedua pelaku UKM ini merugi dan aktivitas usahanya berjalan lambat karena tidak adanya pemasukan yang signifikan. 

Kedua pelaku UKM itu adalah sebagian kecil pelaku UKM yang harus terpukul akibat pandemi ini. Mereka juga tak segan-segan memberikan potongan harga agar terus bertahan. 

Padahal, peran UKM sangat penting bagi roda perekonomian nasional. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto. 

Untuk mengatasi lesunya perekonomian yang dialami oleh UKM, ia mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk dengan mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM, demi melihat keberlangsungan operasional mereka yang menurun selama beberapa bulan terakhir. Untuk kembali membangkitkan UMKM, Pemerintah secara khusus telah mengalokasikan stimulus sebesar Rp123,46 triliun.

“Selain itu, Pemerintah juga mendorong penggunaan barang-barang di dalam negeri melalui gerakan nasional bangga buatan Indonesia, serta menyiapkan bantuan produktif untuk pelaku usaha mikro dan beberapa upaya peningkatan kemampuan usaha mikro. Salah satu yang sedang dipersiapkan adalah ketersediaan kredit modal kerja yang ditargetkan kepada 12 juta pelaku UMKM dengan besaran bantuan masing-masing sebesar Rp2,4 juta. Untuk mendukung kebangkitan mereka, tentunya konsumsi masyarakat sebagai kontributor utama dari perekonomian Indonesia juga menjadi kunci,” ujar Airlangga Hartanto saat memberikan sambutan dalam acara #JagaUMKMIndonesia. 

Melihat hal itu, Unilever Indonesia sebagai perusahan besar ingin membantu UKM Indonesia untuk bangkit dan bertahan di masa pandemi ini. Unilever Indonesia meluncurkan kampanye "#UnileverUntukIndonesia". 

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. Hemant Bakshi mengatakan hampir semua sektor terkena dampak dari pandemi, terlebih para pelaku UMKM.

“Gotong royong berbagai pihak membantu penguatan UMKM sangat penting untuk kebangkitan kita bersama. Bagi Unilever Indonesia, kerja sama dengan para pelaku UMKM – khususnya para mitra pedagang warung kami – adalah bagian penting dari ekosistem dan pertumbuhan sejak awal kami berdiri,” ujar Hemant Bakshi.

Ia melanjutkan, melalui kampanye #UnileverUntukIndonesia, Unilever Indonesia memberikan dukungan nyata bagi 147.000 pedagang warung agar tetap sehat selamat dan dapat tetap berjualan.

“Hal ini kami lakukan dengan cara menyumbangkan keuntungan dari transaksi dengan warung- warung tersebut selama tiga bulan ke depan, yang disampaikan dalam bentuk paket berisi produk kebersihan serta alat perlindungan diri, dan tambahan modal untuk keberlangsungan usaha. Inilah salah satu perwujudan komitmen kami untuk terus mendukung para pelaku UMKM nusantara, semoga jadi penyemangat untuk kembali bangkit dan berkontribusi menuju Indonesia Maju,” lanjut Hemant.

Lebih lanjut, Hermant mengatakan paket produk kebersihan dan alat perlindungan berisi produk-produk yang sangat dibutuhkan dalam kondisi pandemi Covid-19 agar pedagang warung dapat tetap sehat dan selamat berupa pelindung wajah, masker, hand sanitizer dan sabun cuci tangan Lifebuoy serta Wipol Karbol.

Sementara itu, tambahan modal usaha diberikan dalam bentuk e-coupon untuk digunakan melalui aplikasi Sahabat Warung, platform digital yang diluncurkan untuk memudahkan para mitra warung dalam proses pemesanan barang, proses komunikasi, serta memangkas rantai distribusi.

Dengan program ini, diharapkan para pelaku UKM bisa bertahan selama pandemi sehingga roda perekonomian berjalan dengan baik.

Kerja sama 

Kepedulian terhadap UMKM ditunjukkan Unilever melalui kemitraan strategisnya dengan Gojek. Salah satu wujud kemitraan strategisnya adalah melalui GoToko yang baru saja diluncurkan. GoToko adalah platform digital B2B yang menghubungkan para pelaku usaha mikro, kecil,  dan menengah (UMKM) di Indonesia dengan perusahaan barang konsumen terkemuka. 

Dengan adanya ini memungkinkan pelaku UMKM untuk menggunakan GoToko dalam mengakses rangkaian produk - produk kebutuhan sehari-hari secara lengkap dari berbagai merek, termasuk Unilever, dengan harga  bersaing dan biaya pengiriman yang terjangkau. 

Fokus utama kolaborasi ini adalah menjawab kebutuhan sekitar 2,5 juta pengecer di Indonesia. Mereka adalah pemilik warung kelontong dalam kategori underserved atau kurang terlayani, yang menghadapi sejumlah tantangan, antara lain terbatasnya ragam produk yang mereka tawarkan, harga produk kulakan yang tidak kompetitif, minimnya dukungan promosi dari produsen, dan kurangnya layanan pengiriman yang andal, dan  hemat biaya.

Gojek dan Unilever juga belum lama ini berkolaborasi dalam mendukung pemberlakuan protokol  kesehatan dan kebersihan puluhan ribu mitra pengemudi dan konsumen Gojek di tengah pandemi,  melalui distribusi hand sanitizer Lifebuoy Skin Immunity Boosting di kota-kota besar di seluruh  Indonesia. 

Pada kesempatan yang berbeda, kedua perusahaan ini berkolaborasi dalam meluncurkan program Sahabat Sekolah, sebuah program pelatihan bagi ribuan siswa di Bandung Raya. Program ini bertujuan  untuk mendidik generasi muda tentang kesehatan dan keselamatan, sebagai bagian dari inisiatif Gojek, yaitu Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan (J3K). Adapun J3K bertujuan untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan bersama, baik di dalam maupun di luar ekosistem  perusahaan.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi, berbicara mewakili afiliasi Unilever Indonesia, mengatakan, agility atau ketangkasan selalu menjadi salah satu kualitas utama kami sebagai  perusahaan yang harus terus relevan dengan masa depan (future-fit). 

“Dalam situasi yang berubah  dengan cepat seperti sekarang ini, prioritas kami tetap sama: untuk terus memenuhi kebutuhan harian  konsumen kami, dengan memastikan produk-produk berkualitas kami selalu tersedia dan mudah  didapatkan. Teknologi dan keahlian Gojek akan membantu kami dalam mengoptimalkan program program kami, termasuk kampanye pemasaran dan promosi agar lebih efektif menjangkau audiens  yang tepat. Dengan demikian, masyarakat luas dapat memperoleh manfaat dari kerja sama yang saling  melengkapi ini,” Hemant Bakshi

Ia melanjutkan bahwa Unilever percaya pada kolaborasi yang bisa memberikan manfaat kebaikan yang lebih besar untuk banyak orang.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya