Bentuk Apresiasi, Ditjen PKH Beri Penghargaan Implementasi SPIP Terbaik

Ada enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satker di lingkup Direktorat Jenderal PKH dan tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang Membidangi Fungsi PKH di Provinsi.

oleh stella maris diperbarui 23 Okt 2020, 08:58 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 08:44 WIB
Kementan PKH
Kementan PKH.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan penghargaan kepada sembilan Satuan Kerja (Satker) yang telah mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Ada enam Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satker di lingkup Direktorat Jenderal PKH dan tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang Membidangi Fungsi PKH di Provinsi. 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang diberikan kepada Satker atas komitmen dalam mengimplementasikan SPIP.

“Selamat kepada Satker yang telah memperoleh penghargaan dengan implementasi SPIP Terbaik pada tahun ini, dan bagi yang masih ada kekurangan untuk dapat mengoptimalkan pelaksanaan implementasi SPIP Program/Kegiatan Ditjen PKH," kata Nasrullah dalam sambutannya pada Forum SPIP Nasional lingkup Ditjen PKH Tahun 2020 di Hotel Margonda Depok.

Nasrullah menyebutkan, Satker yang mendapatkan penghargaan di antaranya, Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Ditjen PKH dengan mengimplementasikan SPIP terbaik untuk peringkat 1 diberikan kepada Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, peringkat ke-2 diberikan kepada Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) dan peringkat ke-3 Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH).

Sementara adapun untuk peringkat harapan ke-1 diberikan kepada Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, peringkat harapan ke-2 diberikan kepada Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) dan peringkat harapan ke-3 diberikan kepada BPTU HPT Padang mangatas.

Selain UPT Lingkup Ditjen PKH, penghargaan juga diberikan kepada Dinas yang membidangi Fungsi PKH yakni Provinsi Jateng, DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Barat.

Nasrullah menjelaskan, sejak tahun 2009 sampai saat ini, Ditjen PKH telah berkomitmen melaksanakan SPIP pada tingkat organisasi serta program/kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan.

Tujuannya agar pelaksanaan program/kegiatan dapat tercapai optimal, dengan tetap mengedepankan asas efektif dan efisiensi, mewujudkan laporan keuangan yang andal, pengamanan aset negara, dan tetap mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Salah satu indikator bahwa SPIP itu berjalan adalah dengan minimnya temuan-temuan dalam audit baik internal maupun eksternal," ucap Nasrullah.

Lebih lanjut, Nasrullah menyampaikan berdasarkan hasil Penilaian Maturitas SPIP lingkup Kementan yang dilaksanakan oleh BPKP RI tahun 2019, level maturitas SPIP Ditjen PKH masuk dalam level 3 dengan nilai 3,392. Artinya, sudah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik.

Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan belum dengan dokumentasi yang memadai dan evaluasi terhadap efektifitas dari aktivitas pengendalian belum berjalan secara periodik.

"Oleh karena itu, perlu upaya lebih baik lagi untuk meningkatkan maturitas SPIP lingkup Ditjen PKH di semua lini unit kerja melakukan aktivitas pengendalian secara nyata, tidak hanya sebatas seremonial, tetapi juga mendokumentasikan segala aktivitas pengendalian dengan baik," harap dia.

Nasrullah juga berharap peran Tim Satlak SPIP Pusat bisa mampu mendorong Satker untuk membuat SPIP kegiatan dengan mengacu pada hasil evaluasi semester 1 tahun ini. Selain itu, Tim Satlak SPIP Pusat juga harus mampu mendorong Satker UPT maupun Dinas Provinsi melalui implementasi SPIP yang optimal untuk memperoleh unit kerja berpredikat WBK, WBBM menuju zona ZI (Zona Integritas).

Pada kesempatan yang sama, Inspektur IV Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementan, IGMN Kuswandhana mengapresiasi perkembangan SPIP di Ditjen PKH ini. Karena ini merupakan satu-satunya unit kerja eselon 1 di lingkup Kementerian Pertanian yang sudah melaksanakan Forum SPIP Nasional secara konsisten dan penuh komitmen pimpinan.

"SPI membutuhkan kekompakan untuk mencapai tujuan. SPI harus bergerak dengan berbasis kegiatan karena jika kegiatan tercapai maka program juga akan tercapai. Kembangkan SPI melalui kegiatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap pencapaian tujuan program atau unit kerja,” papar dia.

Sementara itu, Plt BBIB Singosari, Agung Suganda mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang telah diterima BBIB Singosari sebagai peraih penghargaan peringkat ke-1 lingkup UPT Lingkup Ditjen PKH. Agung menuturkan dirinya yang juga sebagai Kepala Pusvetma bersama seluruh pegawai memiliki kekompakan yang kuat dalam melaksanakan SPIP agar dapat mendorong optimalnya kinerja BBIB Singosari.

"Semoga penghargaan yang diterima BBIB Singosari ini dapat menjadi inspirasi bagi UPT dan OPD dalam menunjukan kinerja dalam melaksanakan SPIP sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik," imbuhnya.

Senada, Sekretaris Dinas Peternakan dan Keswan Jawa Tengah, Saiful Latif juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan dan tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada Tim Satlak Pusat Ditjen PKH atas bimbingannya sebagai bentuk semangat dan motivasi dalam melaksanakan SPIP.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya