Sektor Transportasi dan Telekomunikasi Penyumbang Investasi Terbesar Kuartal III-2020

BKPM mencatatkan kenaikan realisasi investasi di kuartal III 2020 menjadi Rp 209 triliun

oleh Athika Rahma diperbarui 23 Okt 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 15:30 WIB
(Foto: Dok Kementerian Perhubungan)
Kementerian Perhubungan terus menggenjot penyelesaian pembangunan jalur Kereta Api (KA) Trans Sulawesi (Foto: Dok Kementerian Perhubungan)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan kenaikan realisasi investasi di kuartal III 2020 menjadi Rp 209 triliun, dari pencapaian kuartal sebelumnya yaitu Rp 191,9 triliun.

Pada pencapaian kuartal III, terdapat 5 sektor utama realisasi investasi pada triwulan III 2020.

Pertama, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai Rp 32,1 triliun. Lalu, sektor industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya dengan nilai Rp 24,6 triliun.

"Nah ini menarik, karena BKPM sudah katakan dari awal dalam menerjemahkan kebijakan Bapak Presiden untuk transformasi ekonomi," ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).

Di peringkat selanjutnya terdapat sektor listrik, gas dan air dengan nilai Rp 24,4 triliun, dilanjutkan dengan sektor konstruksi dengan nilai Rp 23,2 triliun, serta sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai Rp 21,3 triliun.

Jika dilihat dari data sebarannya, realisasi investasi tertinggi ada di Jawa Barat dengan nilai Rp 28,4 triliun, disusul DKI Jakarta sebesar Rp 22,3 triliun, Banten sebesar Rp 21,5 triliun, Jawa Timur sebesar Rp 15,5 triliun dan Riau sebesar Rp 13 triliun.

Lalu untuk PMA, Singapura menjadi negara dengan nilai investasi ke Indonesia yang terbesar, mencapai USD 2,5 miliar. Peringkat selanjutnya diikuti China dengan nilai USD 1,1 miliar, lalu Jepang mencapai USD 0,9 miliar, Hong Kong sebesar USD 0,7 miliar dan Belanda USD 0,5 miliar.

"Ini menarik juga. Eropa sekalipun ekonominya defisit, tapi gairah investasi di Indonesia luar biasa. Belanda ini dijadikan sebagai hub juga sebenarnya, ini terkait dengan trust, persepsi yang dibangun pemerintah melalui regulasi ini dampaknya sudah mulai bagus," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Investasi sepanjang Januari-September 2020 Telah Serap 861 Ribu Tenaga Kerja

Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Realisasi investasi Indonesia tercatat Rp 209 triliun pada kuartal III 2020. Angka tersebut naik 1,6 persen jika dibanidngkan dengan periode yang sama tahun lalu. Realisasi investasi di kuartal III ini cukup baik jika dibandingkan dengan kuartal II yang turun 

Adapun realisasi investasi pada Januari hingga September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun. Angka tersebut mencapai 74,8 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp 817,2 triliun.

"Dengan capaian investasi Rp 611,6 triliun hingga September ini, maka telah terserap sebanyak 861.581 tenaga kerja. Mereka tersebar di 102.276 berbagai proyek investasi," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Triwulan III 2020, Jumat (23/10/2020).

Bahlil merinci, ada sebanyak lima sektor utama yang menjadi penopang kenaikan nilai investasi pada kuartal III ini. Pertama, ialah sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebanyak Rp32,1 triliun

Lalu, sektor industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya sebanyak Rp24,6 triliun. Ketiga, sektor listrik, gas dan air sebanyak Rp 24,4 triliun.

Keempat, konstruksi dengan nilai serapan Rp23,2 triliun. Terakhir, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan nilai serapan Rp21,3 triliun.

Adapun berdasarkan sebarannya, realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat sebesar Rp28,4 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp22,3 triliun, Banten sebesar Rp21,5 triliun, Jawa Timur sebesar Rp15,5 triliun dan Riau sebesar Rp13,0 triliun.

Sementara lima negara asal investor utama sepanjang triwulan III yakni Singapura mencapai USD 2,5 miliar, China mencapai USD 1,1 miliar, Jepang mencapai USD 0,9 miliar, Hong Kong USD 0,7 miliar dan Belanda USD 0,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya