Baru 1.000 Hotel dan Restoran di Indonesia Kantongi Sertifikat Protokol Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha hotel dan restoran di berbagai destinasi dalam negeri diminta segera melakukan sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability). Mengingat kondisi pariwisata Indonesia terdampak parah akibat pandemi Covid-19.

Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area III Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Bulqis Chairina mengatakan, saat ini kepemilikan sertifikasi CHSE sangat penting untuk pelaku usaha hotel dan restoran.

Sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan guna akselerasi pemulihan industri pariwisata domestik.

"Kebijakan sebenarnya bukan hanya Bali, Tapi seluruh INDONESIA. Kita punya kita program yaitu sosialisasi dan sertifikasi CHSE. Karena memang jaid satu kegiatan kemenpar," jelas dia, di Bali, Minggu (15/11/2020).

Dia mencatat, saat ini baru ada 1000 hotel dan restoran di berbagai destinasi tanah air yang telah mengantongi sertifikat protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) per November 2020. Menyusul ketatnya tahap uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat tersebut

"Informasi terakhir bulan ini yang kami dapatkan itu ada 5.000 peserta yang ikut berpartisipasi di kegiatan sosialisasi CHSE. Tetapi dengan adanya assesmen dan pengujian, itu ada 1.000 yang dinyatakan untuk lolos ya," terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk aktif mensosialisasikan protokol kesehatan CHSE bagi pelaku usaha industri hotel dan restoran di dalam negeri. Guna kembali menggeliatkan industri pariwisata dalam negeri yang mati suri.

"Kita menyadari ya pada saat pandemi ini khususnya (pariwisata) agak menurun ya. Tetapi pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata mencoba untuk sama-sama membantu industri pariwisata dengan sosialisasi protokol CHSE," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video di bawah ini:

Selama beberapa bulan terakhir, pemerintah telah berinisiatif menghidupkan kembali pariwisata lokal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tak terkecuali bagi salah satu destinasi wisata super prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Pada Kamis, 12 November 2020, telah dilaksanakan pula simulasi protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan di Labuan Bajo sebagai bentuk keseriusan pemerintah membangkitkan sektor pariwisata.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga mendorong pelaku industri hotel dan restoran di Labuan Bajo melakukan sertifikasi protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, mengatakan bahwa sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting untuk industri pariwisata saat ini, khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan.

"Sertifikasi ini sudah diselaraskan dengan berbagai organisasi pariwisata dunia, seperti UNWTO dan CTTI, serta Kementerian Kesehatan," kata Wishnutama berdasarkan keterangan resmi pada Liputan6.com, Jumat, 13 November 2020.

Termasuk di Labuan Bajo, Anda bisa teknologi digital dalam aplikasi Indonesia Care yang dirancang memudahkan wisatawan mendeteksi mana saja destinasi wisata, restoran, atau hotel yang sudah terverifikasi CHSE.

Kini, total sudah ada tiga hotel yang mendapat sertifikat CHSE dan akan segera disusul hotel setempat lainnya. Berikut sederet lokasi hotel yang sudah terverifikasi CHSE di Labuan Bajo.