Bali Diserbu 19 Kapal Perang Asing, Ada Apa?

Sebanyak 38 kapal perang dari berbagai negara, terdiri dari 19 kapal perang asing dan 19 kapal perang milik TNI AL (KRI) tengah berkumpul di Bali.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 18 Feb 2025, 18:40 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 18:40 WIB
Persiapan Akhir Jelang Pembukaan Latihan Angkatan Laut Multilateral Komodo 2025 di Bali
21 kapal perang dari berbagai negara dan 17 kapal perang TNI AL akan mengikuti latihan angkatan laut multilateral Komodo 2025. (SONNY TUMBELAKA/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta TNI Angkatan Laut (TNI AL) kembali menyelenggarakan latihan militer bersama berskala internasional, Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025. Kegiatan ini berlangsung di Bali pada 15-22 Februari 2025, dengan partisipasi puluhan negara yang mengirimkan kapal perangnya untuk berpartisipasi dalam latihan.

Kapal Perang dari 39 Negara Hadir di Bali

Dalam keterangan tertulisnya dikutip, Selasa (18/2/2025), Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, menyampaikan bahwa sejumlah kapal perang dari berbagai negara telah tiba di Bali untuk mengikuti latihan multilateral ini.

Dalam pertemuannya dengan Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, di Jayasabha, Denpasar, Sabtu (15/2/2025), ia mengonfirmasi bahwa total 39 negara, termasuk Indonesia, berpartisipasi dalam acara ini.

Sebanyak 38 kapal perang dari berbagai negara, terdiri dari 19 kapal perang asing dan 19 kapal perang milik TNI AL (KRI), membentuk formasi tempur di Selat Badung, Bali. Formasi ini menjadi bagian dari International Fleet Review (IFR), salah satu agenda utama dalam 5TH MNEK 2025 yang difasilitasi oleh TNI AL.

International Fleet Review: Meningkatkan Kerja Sama Maritim

IFR dalam MNEK 2025 dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, termasuk para Kepala Staf Angkatan Laut dari negara peserta serta puluhan kepala delegasi.

Laksamana TNI Muhammad Ali bersama para Chief of Navy dan delegasi lainnya melakukan tinjauan langsung terhadap formasi kapal perang dengan menaiki KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 (KRI RJW-992).

Kapal ini berlayar mengelilingi Selat Badung selama 90 menit, dikawal oleh KRI Bung Karno-369, kapal perang kepresidenan berjenis korvet.

Kegiatan IFR ini bertujuan untuk memperkuat diplomasi maritim serta mempererat hubungan kerja sama antara Angkatan Laut dari berbagai negara.

Lebih dari sekadar latihan militer, agenda ini juga berfungsi sebagai platform kolaborasi internasional untuk menjaga stabilitas keamanan laut di kawasan.

 

MNEK 2025: Komitmen Indonesia dalam Diplomasi Maritim

KRI Bung Tomo-357.
KRI Bung Tomo-357. Dok: Kemlu/KBRI Colombo... Selengkapnya

Latihan MNEK 2025 bukan sekadar ajang unjuk kekuatan militer, tetapi juga wujud nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional di bidang maritim.

Melalui keterlibatan 38 negara, dengan total 19 kapal perang asing, 7 helikopter, dan 3 pesawat patroli maritim (MPA), latihan ini menunjukkan peran strategis Indonesia dalam menjaga stabilitas dan keamanan laut global.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, yang turut hadir dalam pembukaan MNEK 2025, menegaskan bahwa kehadiran pemimpin militer, Kepala Staf Angkatan Laut, Duta Besar, serta Atase Pertahanan dari 37 negara sahabat menandakan adanya upaya membangun kepercayaan dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.

“Angkatan Laut tidak hanya bertugas dalam operasi perang, tetapi juga memiliki peran dalam operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Dengan latihan ini, diharapkan negara-negara dapat bersinergi untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan,” ungkap Agus Harimurti Yudhoyono.

 

Genjot Pariwisata Lokal

Indonesia Gabung Amerika Serikat dan China Latihan Multinasional AMAN-23 di Laut Arab
Kapal perang dari berbagai negara mengikuti latihan multinasional AMAN-23 di Laut Arab dekat Karachi, Pakistan, 13 Februari 2023. Kapal perang lebih dari 50 negara termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, dan Indonesia berpartisipasi dalam latihan multinasional lima hari yang diselenggarakan oleh Angkatan Laut Pakistan di Laut Arab untuk meningkatkan kerja sama dalam menjaga keamanan laut dari perompak, teroris, dan penyelundup. (AP Photo/Fareed Khan)... Selengkapnya

Pelaksanaan 5TH MNEK 2025 juga sejalan dengan Program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Salah satu poin utama program ini adalah mendorong kemandirian bangsa melalui sektor ekonomi kreatif.

Dengan diselenggarakannya MNEK 2025 di Bali, yang merupakan destinasi wisata internasional, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

MNEK 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kapabilitas maritimnya sekaligus memperkuat posisi sebagai aktor kunci dalam diplomasi dan keamanan laut global.

Dengan semangat kerja sama internasional, latihan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya