Terhantam Pandemi Corona Covid-19, Pendapatan Pengusaha Batik Lasem Anjlok 70 Persen

Bertahun-tahun menjalankan usahanya, Priscilla Renny, pemilik Rumah Batik Maranatha Lasem baru merasakan dampak dahsyat dari sebuah wabah terhadap usaha batiknya.

oleh Athika Rahma diperbarui 02 Des 2020, 15:43 WIB
Diterbitkan 02 Des 2020, 15:42 WIB
20151002-Batik-Indonesia-Jakarta
Pengrajin merapihkan Batik Tulis dari Kampoeng BNI Lasem, Jawa Tengah saat membuat batik tulis dalam Peringatan Hari Batik Nasional di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (2/10/2015). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hampir 10 bulan lamanya Indonesia berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Hampir 10 bulan juga, para pelaku usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berdarah-darah mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Bukan hanya demi diri sendiri, namun demi mereka yang menggantungkan nasib pada bisnis tersebut. Sebagaimana yang dialami salah satu pengusaha batik asal Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Bertahun-tahun menjalankan usahanya, Priscilla Renny, pemilik Rumah Batik Maranatha Lasem baru merasakan dampak dahsyat dari sebuah wabah terhadap usaha batiknya.

"Saat Lebaran kemarin, itu sangat terasa dampaknya. Waktu itu banyak sekali minus untuk pesanan, 10 tahun saya bekerja baru kali ini seperti ini," ujar Renny dalam Dialog Rabu Utama Siang bertajuk Vaksin: Harapan Kembali Produktif, Rabu (2/12/2020).

Tak tanggung-tanggung, pendapatan usahanya anjlok hingga 70 persen. Saat ini, dirinya bertahan menjalankan bisnis demi pekerja UMKM batiknya. Jam kerja pun dipangkas. Para pekerja masuk dengan jadwal 10 hari kerja dan 7 hari libur.

Untuk bertahan, kini dirinya memanfaatkan penjualan secara daring baik itu melalui e-commerce atau media sosial.

Meskipun tidak sama seperti sediakala, namun hasilnya berangsur membaik.

"Tiap bulannya sudah ada walaupun tidak seperti dahulu. Sudah ada minimalnya sekarang meskipun masih tergolong minus," ujarnya.

Renny percaya jika pandemi ini akan usai ketika vaksin telah ditemukan dan didistribusikan kepada masyarakat. Dengan begitu, bisnisnya akan kembali seperti semula.

"Saya masih mikir, ke depannya setelah virus ini mulai berlalu saya yakin kondisinya balik seperti semula," ujarnya, optimistis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lasem, Tiongkok Kecil di Jawa Tengah!

Batik Lasem Warna Alam Ikut Mejeng di Sela Pertemuan IMF-World Bank
Pengrajin batik Lasem yang tampil di Indonesia Pavilion di sela pertemuan tahunan IMF- Bank Dunia. (dok. istimewa/Dinny Mutiah)

 Lasem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. Merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Rembang setelah kota Rembang.

Lasem dijuluki Kota Tiongkok Kecil karena banyak ditemui perkampungan warga keturunan Tionghoa dengan bangunan peninggalan zaman dahulu yang masih terjaga keasliannya. Di Lasem juga terdapat patung Buddha terbaring yang berlapis emas.

Selain itu Lasem juga dikenal sebagai kota santri, kota pelajar dan salah satu daerah penghasil buah jambu dan mangga selain hasil dari laut seperti garam dan terasi. Batik Lasem sangat terkenal karena cirinya sebagai batik pesisir yang indah dengan pewarnaan yang berani.

Penasaran seperti apa Tiongkok kecil yang berada di pulau Jawa ini? Saksikan selengkapnya di channel nala_rinaldo hanya di Vidio.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya