BERANI BERUBAH: Berkah Cuan dari Sepeda Rongsok

Sanudi Rahul meraup keuntungan yang cukup besar karena meningkatnya minat masyarakat pada olahraga bersepeda di tengah pandemi Covid-19.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 14 Des 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2020, 06:00 WIB
Pengepul Sepeda Rongsok Sanudi Rahul
Sanudi Rahul adalah seorang pengepul sepeda rongsok asal Desa Panguragan Kulon, Cirebon. Di tengah pandemi Covid-19, usaha jualan sepeda rongsok dia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta- Sanudi Rahul, seorang pengepul sepeda rongsok asal Desa Panguragan Kulon, Cirebon. 10 tahun sudah dia menekuni profesi ini dimana hari-harinya diwarnai dengan berburu sepeda bekas.

Dibawa pulang, dirakit ulang, dan dipoles cantik. Memberikan kesempatan kedua bagi yang sudah dibuang, agar rodanya bisa kembali berputar di jalan.

Rahul memberi kebahagiaan bagi anak-anak maupun dewasa. Dengan harga terjangkau, sepeda rakitannya tetap awet meski terbuat dari bahan bekas. Bahkan, di tengah kondisi pandemi Covid-19, Rahul tetap berusaha bertahan dengan pekerjaannya.

Siapa sangka, ketekunannya selama 10 tahun mengerjakan sepeda terbayarkan. Meski aturan PSBB sempat melumpuhkan pekerjaannya, olahraga sepeda menjadi viral tak lama setelah aturan jaga jarak dilonggarkan.

“Tadinya laku 1 batang 2 batang sehari, tapi sekarang 15 batang, 20 batang kerangka sepeda ini. Tadinya 50 ribu per batang lakunya, tapi sekarang 250 ribu per batang,” ungkap Rahul kepada Tim Berani Berubah

Dalam sekejap, harga sepeda meningkat karena minat yang juga ikut naik. Rahul pun merasakan manisnya bisnis jualan sepeda di tengah pandemi ini. Hampir semua orang di kampungnya membeli sepeda mereka dari Rahul.

Di daerahnya, namanya juga terkenal sebagai si pengepul sepeda yang hasil karyanya awet. Meski pandemi sempat menghentikan usahanya selama beberapa bulan, namun kini Rahul bisa melihat hikmah yang dibawa oleh pandemi ini. 

“Pandemi itu ada hikmahnya bagi saya karena minat orang pada sepeda meningkat,” tuturnya.

“Ya anak-anak, orang tua, dewasa, baik sepeda kecil maupun sepeda gede, sepeda tanggung, sepeda buat sekolah itu beli pada di saya,” lanjut Rahul.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tekun Berusaha

Anak-Anak Bersepeda
Anak-anak ini bersepeda menggunakan sepeda hasil rakitan Sanudi Rahul, seorang pengepul sepeda rongsok asal Desa Panguragan Kulon, Cirebon. (Foto: Liputan6.com)

Keberhasilan Rahul tak lain terjadi karena ketekunannya. Meski awalnya putus asa, ketekunannya kini membuat dia bisa memanen hasil yang memuaskan. Selain itu, perubahan minat masyarakat terhadap sepeda juga ikut melancarkan rezeki Rahul. 

“Meski awalnya rugi sekarang saya untung karena pandemi, 10 tahun (kerja) paling untung sekarang,” ucap Rahul.

“Orang minat bersepeda, saya mengikuti. Kuncinya kita berdoa agar jangan menyerah, kita maju pantang mundur. Kita semua harus Berani Berubah,” dia mengakhiri.

Pastinya cerita Rahul menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah Samsul maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTVIndosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Ingin tahu cerita lengkap Rahul, simak dalam video berikut ya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya