Garuda Indonesia Siap Patuhi Syarat Wajib PCR ke Bali

Gruda Indonesia siap menerapkan berbagai aturan bagi penumpang sebelum berkunjung ke Bali

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Des 2020, 15:46 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 15:46 WIB
Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG
Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG (dok: GIA)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra menyatakan, pihak maskapainya akan mematuhi syarat wajib tes PCR bagi penumpang yang hendak terbang menuju Bali.

Kebijakan ini dikeluarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, sejalan dengan aturan menyertai hasil rapid test antigen negatif Covid-19 bagi yang melakukan perjalanan laut dan darat.

"Kita kembali sebagai operator tunduk dengan apa yg ditentukan regulator. Kita taat aturan. KIta tidak ingin mencederai masyarakat kita, dan juga tidak membuat akal-akalan memanfaatkan aturan yang ada," tegas Irfan dalam sesi public expose Garuda Indonesia, Selasa (15/12/2020).

Irfan memaklumi keputusan Gubernur Bali membuat surat edaran yang mewajibkan tes PCR ke Bali. Menurutnya, protokol tersebut untuk memastikan bahwa penyebaran pandemi Covid-19 tidak semakin parah.

"Meski kami selalu ke lapangan, teman-teman yang melakukan perjalanan naik Garuda selalu menjaga protokol kesehatan. Itu yang selalu kita tekankan. Jaga jarak pakai masker," kata Irfan.

Menurut dia, protokol kesehatan saat ini merupakan poin kunci dalam mencegah penyebaran virus corona alias Covid-19. Meskipun hal tersebut kerap memancing keributan antara awak kabin Garuda Indonesia dan penumpang pesawat.

"Ada beberala keributan kecil antara awak kabin dan penumpang. Tapi kami berprinsip pakai masker itu kewajiban. Saya cukup yakin Garuda tahu persis protokol kesehatan, tidak hanya di pesawat tapi juga saat kegiatan," tukas Irfan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Garuda Indonesia Angkut 1,5 Juta Penumpang di Kuartal III-2020

Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.
Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.... Selengkapnya

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan, jumlah penumpang pesawatnya pada kuartal III 2020 mencapai sekitar 1,5 juta orang. Meski ada peningkatan dari kuartal 2 sebelumnya, namun secara presentase jumlah tersebut masih 18,1 persen dibanding angkutan pada kondisi normal.

"Ini ada peningkatan dari kuartal sebelumnya dari sisi jumlah penumpang dalam jutaan orang. Kuartal sebelumnya adalah 500 ribu orang, pada kuartal III ini sudah meningkat 1,5 juta orang," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam sesi public expose virtual, Selasa (15/12/2020).

Kenaikan pun turut terjadi dari sisi angkutan kargo yang dilakukan Garuda Indonesia. Irfan mengatakan, pergerakan kargo naik dari 41,3 ribu ton pada kuartal sebelumnya menjadi 50,5 ribu ton.

Kinerja angkuran kargo Garuda Indonesia telah melampaui 50 persen dari kondisi normal, tepatnya mencapai 62,4 persen.

Irfan pun optimistis kinerja maskapai pelat merah yang ditukanginya bisa terus meningkat jelang tutup tahun 2020 ini.

Keyakinan itu didasari atas peningkatan jumlah penumpang Garuda Indonesia yang sudah mendekati 700 ribu orang per bulan, serta angkutan kargo yang cukup drastis. Terutama di sisi kargo, yang telah jauh melampaui dari raihan di tahun lalu.

"Jadi kalau kita maintain, kita berharap kondisi ini mulai membaik dari waktu ke waktu. Persentase kita sudah mendekati 50 persen jumlah penumpang di akhir tahun ini, atau diawal tahun 2021," ujar Irfan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya