Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melaporkan sejumlah capaian Kementerian Perhubungan sepanjang 2020 ini. Salah satunya terkait serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, yang menyentuh hingga sekitar 95 persen.
"Untuk pertama kalinya, Insya Allah Kementerian Perhubungan akan mencapai penyerapan lebih dari 95 persen," kata Menhub dalam sesi teleconference, Rabu (23/12/2020).
Meski tak menyebutkan rincian angka terkait serapan anggaran tersebut, namun ia menjelaskan itu dapat dicapai berkat proyek-proyek pembangunan di bidang transportasi yang berhasil dilaksanakan pada tahun ini.
Advertisement
Seperti seperti pembangunan 10 destinasi pariwisata nasional, serta program tol laut. "Dan juga kegiatan lain yang harus meningkatkan pergerakan agar ekonomi tetap bergerak dan membuat Indonesia maju," sambungnya.
Selain itu, dia juga mengutip pembangunan proyek Pelabuhan Internasional Patimban yang telah dilakukan soft launching pada 20 Desember 2020 lalu. Kemudian juga terkait pembangunan jalur ganda kereta api (Double-Double Track/DDT) di Selatan Jawa.
"Mungkin (capaian itu) tidak diketahui, tapi itu memberikan dampak safety bagi konektivitas kereta api," kata Budi Karya.
Keberhasilan lainnya yang ia soroti seperti pembangunan runway III dan east cross di Bandara Soekarno-Hatta, pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, hingga penyelesaian proyek kapal perintis yang berjumlah lebih dari 100 kapal.
"Kita juga membangun pelabuhan Gilimas di Lombok, dan melakukan reaktivasi angkutan kereta api ke kota kecil misalnya dari Ciranjang ke Cipatat yang terhubung ke Bandung. Kemudian kita juga melakukan kegiatan subsidi laut, udara, dan kereta api. Secara khusus kita juga lakukan by the service angkutan darat," pungkas Menhub.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub: Pembangunan Transportasi di Ibu Kota Baru Masih Prioritas
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan kembali upaya Kementerian Perhubungan dalam mewujudkan visi dan misi Presiden Jokowi dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN).
Menhub mengatakan, transportasi di IKN akan dibangun dengan konsep berkelanjutan, karena IKN akan mengadopsi sistem smart city nantinya.
"Sebagai Menteri Perhubungan, saya harus menjadikan agenda ini sebagai prioritas, termasuk dalam pengembangan kota yang berkesinambungan dan mempromosikan transportasi publik," ujar Menhub dalam webinar Integrated City Planning and Sustainable Transport Development in The New Capital City of Indonesia, Senin (21/12/2020).
Menhub Budi membeberkan alasan pemerintah Indonesia memutuskan untuk merelokasi ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Jakarta dinilai sudah terlalu padat baik dari sisi demografis maupun dari jumlah bangunan yang berdiri. Kemacetan ada dimana-mana.
Memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur membantu pemerataan ekonomi nasional yang selama ini terkonsentrasi di pulau Jawa.
"Seleksi pemindahan IKN ini sudah mempertimbangkan banyak aspek seperti geografis, lahan, sosial ekonomi, keamanan dan sebagainya," jelas Menhub.
Karena menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), maka pembangunan IKN harus didukung dengan riset dan diskusi untuk menghadirkan inovasi dan paradigma baru, contohnya melalui diskusi yang diselenggarakan bersama para ahli.
"Kami juga berdiskusi dengan para ilmuwan dari perguruan tinggi negeri seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan lainnya untuk mendukung kolaborasi ini," kata Menhub.
Advertisement