AirAsia Tawakan Rapid test, Antigen dan PCR Mulai dari Rp 95 Ribu

Pelanggan AirAsia kini dapat melakukan swab antigen di area drive-thru Soewarna Business Park Bandara Soetta.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 29 Des 2020, 09:45 WIB
Diterbitkan 29 Des 2020, 09:45 WIB
FOTO: Calon Penumpang Bandara Soetta Mengular Antre Rapid Test
Polisi berjaga saat calon penumpang mengntre untuk rapid test antigen di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (22/12/2020). Calon penumpang mengaku rata-rata antre hingga tiga jam untuk mendapatkan layanan rapid test antigen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - AirAsia menawarkan kemudahan layanan rapid test antibody, swab atau rapid test antigen, dan tes swab berbasis PCR bagi pelanggan di Indonesia.

Inisiatif ini merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah penyedia fasilitas kesehatan, antara lain Soewarna, Dokterlink, BRIMedika, RS Sheila dan OMSA.

Pelanggan AirAsia kini dapat melakukan swab antigen di area drive-thru Soewarna Business Park (dekat SPBU Shell), kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta hanya seharga Rp 95 ribu.

Selain itu, pelanggan AirAsia juga dapat melakukan swab antigen di lokasi lainnya mulai dari Rp 150 ribu, rapid test antibody seharga Rp 95.500, dan tes swab berbasis PCR mulai dari Rp 700.000 di berbagai lokasi.

Termasuk Jabodetabek, Bali, Medan, Surabaya, Makassar, Lombok, Yogyakarta, Bengkulu, Ciamis, Palembang, Solo dan Pontianak.

Hasil tes dapat diperoleh mulai dari 10 menit untuk rapid test antibody. Kemudian mulai dari 30 menit untuk swab atau rapid test antigen, dan mulai dari 1 hingga 2 x 24 jam untuk tes swab berbasis PCR.

Waktu tunggu hasil tes mengikuti proses dan ketentuan dari masing-masing fasilitas kesehatan. Untuk menghindari kepadatan antrian tes, pelanggan AirAsia diimbau untuk menyesuaikan jadwal tes jauh sebelum jadwal keberangkatan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

AirAsia Jadi Maskapai Berstandar Protokol Kesehatan Tinggi

AirAsia
Alat Pelindung Diri (APD) petugas kabin AirAsia yang dirancang desainer asal Filipina, Puey Quinones. (dok. Instagram @pueyquinones/https://www.instagram.com/p/B_XWoBtHYAE/)

Sebelumnya, seluruh maskapai yang tergabung di dalam AirAsia Group, termasuk AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ), meraih peringkat tertinggi, tujuh bintang penuh, untuk COVID-19 Health Ratings yang diberikan oleh para ahli aviasi di Airlineratings.com.

Peringkat ini diberikan berdasarkan penilaian terhadap penerapan inovasi-inovasi yang membuat penerbangan menjadi lebih lancar, higienis, dan bebas kontak dari sebelumnya.

Sebagaimana dijelaskan pada situs Airlineratings.com, penilaian dilakukan berdasarkan tujuh kriteria termasuk informasi prosedur COVID-19, penggunaan masker, perlengkapan pelindung diri untuk para awak pesawat, penyesuaian layanan makanan dalam pesawat, pembersihan pesawat secara rutin, penyediaan perlengkapan sanitasi, dan pembatasan sosial di dalam pesawat.

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, penilaian ini akan mempermudah masyarakat dalam menentukan pilihan untuk mendukung kebutuhan perjalanannya.

"Kami akan terus berinovasi dalam memberikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan yang menginginkan rasa aman selama penerbangan. Saat ini tamu AirAsia dapat merasakan kenyamanan lebih dengan adanya pengaturan tempat duduk sesuai kapasitas yang ditetapkan pemerintah, prosedur masuk pesawat dimulai dari zona belakang, keluar pesawat per tiga baris dimulai dari depan, proses pemeriksaan yang minim sentuhan, dan semakin terjaga dengan penggunaan pelindung lengkap oleh para petugas darat dan awak kabin," ucapnya, pada Rabu 25 November 2020.

Dengan harga tiket yang tetap terjangkau, dirinya berharap rating tujuh bintang ini dapat meyakinkan pilihan masyarakat untuk terbang lebih terjaga bersama AirAsia menelusuri berbagai destinasi di Indonesia.

Chief Operating Officer AirAsia Group, Javed Malik mengatakan, pihaknya berterima kasih atas pengakuan para ahli aviasi di Airlineratings.com terhadap prioritas kami dalam memastikan bahwa perjalanan udara tidak hanya aman dan terjangkau, tapi juga lebih nyaman, mudah, dan higienis dalam situasi dunia saat ini.

"Inovasi telah menjadi DNA kami dan ini adalah bukti dari kerja keras yang telah kami lakukan, bekerja lembur untuk merevolusi perjalanan udara, mengurangi biaya dan menyempurnakan pengalaman pelanggan.”

Editor-in-Chief Airlineratings.com, Geoffrey Thomas menambahkan, awalnya sangat mengkhawatirkan bahwa masih banyak maskapai yang tidak memenuhi standar keselamatan COVID-19 yang ditetapkan, yang sebenarnya bertujuan untuk melindungi penumpang dan awak pesawat.

“Namun hal ini sekarang telah berubah, dan tim kami terus mereviu tingkat kesesuaiannya setiap minggu. AirAsia merupakan salah satu maskapai yang sejak awal secara agresif telah menerapkan semua rekomendasi. Rekomendasi ini berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh International Air Transport Association (IATA), International Civil Aviation Organisation (ICAO) dan World Health Organization (WHO) pada petunjuk keselamatan regional dan internasional," tambahnya.

Inovasi AirAsia

AirAsia Indonesia kembali melaksanakan penerbangan khusus repatriasi yang memberangkatkan sebanyak 164 warga negara India dari Jakarta ke Kochi, India. (Dok AirAsia)
AirAsia Indonesia kembali melaksanakan penerbangan khusus repatriasi yang memberangkatkan sebanyak 164 warga negara India dari Jakarta ke Kochi, India. (Dok AirAsia)

Minggu sebelumnya AirAsia telah mengumumkan inovasi terbaru “Scan2Fly” yang merupakan sebuah teknologi terdepan di industri yang dapat menentukan kelayakan penumpang untuk terbang sebelum pelanggan tiba di bandara, termasuk untuk proses verifikasi dokumen persyaratan kesehatan yang diperlukan secara real time. Dengan Scan2Fly, tamu AirAsia dapat memindai dan mengunggah surat keterangan kesehatan pada saat proses check-in.

Fasilitas ini juga dapat menentukan apakah penumpang telah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk melakukan perjalanan oleh pihak otoritas, serta apakah surat keterangan bebas COVID-19 yang digunakan masih berlaku.

Setelah mengunggah dokumen persyaratan, tamu dapat langsung menerima laporan otomatis dengan status diterima atau ditolak termasuk alasannya jika ditolak.

Sistem ini telah sukses diterapkan oleh GrayMatter dan telah berjalan untuk beberapa penerbangan AirAsia dari Bandara KLIA2 di Malaysia ke/ dari Singapura dan Surabaya, serta dalam waktu dekat akan tersedia untuk penerbangan dari dan ke Jakarta, dan nantinya juga akan diperkenalkan di destinasi lain yang mempersyaratkan dokumen perjalanan sebelum terbang.

Di saat yang sama AirAsia juga mengumumkan beberapa penyempurnaan dari fasilitas yang sudah diterapkan yaitu termasuk layanan letak bagasi otomatis (automated bag drop services), pemeriksaan temperatur dengan roving technology, dan teknologi pengenal wajah biometrik F.A.C.E.S. (Fast Airport Clearance Experience System) yang merupakan sistem pemrosesan penumpang AirAsia untuk mengenali wajah secara nirkontak.

Bersama Vision-Box, AirAsia juga tengah mengembangkan beberapa sistem nirkontak lainnya seperti manajemen identitas digital untuk diterapkan pada ekosistem perjalanan dan keuangan. Seiring dengan kelanjutan transformasi digital AirAsia, ada banyak inovasi yang sedang dalam tahap pengembangan yang akan diumumkan nantinya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya