Dimulai Besok Rabu, Simak Tahapan Vaksinasi Covid-19

Kementerian Kesehatan memastikan proses vaksinasi akan dilakukan mulai besok, Rabu (13/1/2021)

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2021, 11:27 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 11:27 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan memastikan proses vaksinasi akan dilakukan mulai besok, Rabu (13/1/2021). Adapun tahap pertama akan diberikan kepada seluruh tenaga kesehatan yang ada di Tana Air.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengatakan, untuk tahap pertama sebanyak 1,48 juta tenaga kesehatan akan disuntikan vaksin. Dia berharap pada akhir Februari sudah bisa selesai.

"Di seluruh dunia tahapan ini sama kenapa diberikan ke nakes? karena kriterianya yang diberikan oleh orang-orang yang berisi risiko tinggi untuk terpapar karena tenaga kerja kesehatan ini selalu terpapar pasien covid Mereka ingin diberikan pertama kali," kata BGS dalamrapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Selasa (13/1/2020).

Setelah tenaga kesehatan, maka vaksin selanjutnya akan disuntikan kepada petugas publik. Di mana, petugas publik ini adalah orang yang tugas sehari-harinya bertemu dengan banyak orang.

"Vaksinasi kita akan berikan berikutnya ke 17,4 juta petugas publik, jadi setelah petugas kesehatan kita ke petugas publik," jelasdia.

Prioritas ini sedikit berbeda dengan negara-negara lain. Di mana negara-negara tersebut sebagian besar menaruh lansia diurutkan kedua, kemudian baru petugas publik dengan alasan ekonomi bukan karena politik.

"Tapi lebih ke alasan kemanusiaan karena orang-orang lansia ini adalah orang yang critical kemungkinan kenanya kalau kena meninggalnya tinggi sehingga diperoleh duluan. di Indonesia kita taruh di 2B," jelas Menteri Kesehatan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Batas Usia

Menkes Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi RSHS Bandung, 30 Desember 2020. (Foto: Liputan6com/AdityaEkaPrawira)
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi RSHS Bandung, 30 Desember 2020. (Foto: Liputan6com/AdityaEkaPrawira)

BGS menjelaskan, alasan pemerintah tidak menaruh prioritas lansia sebagai penerima vaksin kedua karena uji klinis vaksin dilakukan ada batasan usianya, yakni hanya mencapai 59 tahun. Adapun target penerima vaksin lansia sendiri mencapai 21,5 juta.

"Kita harapkan kalau vaksin yang lain datang di bulan April itu adalah vaksin yang memang sudah uji klinisnya digunakan untuk di atas 60 tahun jadi kita akan mulai untuk petugas publik dan lansia sekitar bulan Maret April," jelasnya.

"Kalau selesai diharapkan hampir April dan Mei untuk kita lakukan seluruh masyarakat tahapannya saya kira seperti itu," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya