Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Ribka Tjiptaning menolak keras jika sewaktu-waktu dirinya disuntik vaksin Covid-19. Alasannya, karena vaksin tersebut belum melewati uji klinis tahap ketiga.
"Saya tidak mau divaksin. Orang Bio Farma bilang belum uji klinis ketiga," kata diasaat rapat kerja bersama dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (BGS) di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (12/1).
Di samping itu, alasan lain yang membuat dirinya enggan untuk divaksin karena melihat beberapa contoh kasus vaksin yang pernah masuk ke Indonesia, justru memperburuk keadaan. Seperti halnya vaksin untuk polio, yang justru membuat orang malah lumpuh layu.
Advertisement
"Terus kaki gajah di Majalaya mati 12 orang. Karena di India ditolak di Afrika ditolak masuk di Indonesia dengan anggaran Rp1,3 triliun waktu saya ketua komis. Saya ingat betul itu jangan main-main vaksin ini jangan main-main," tegas Politisi PDIP itu.
Bahkan, dirinya rela dikenakan denda ketimbang harus divaksin. "Saya tetap tidak mau divaksin maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin, saya sudah 63 tahun nih, mau semua usia boleh tetap misalnya pun hidup di DKI semua anak cucu saya dapat sanksi 5 juta mending gue bayar mau jual mobil kek," jelasnya.
"Saya pertama yang bilang saya menolak vaksin. Kalau dipaksa pelanggaran HAM, nggak boleh maksa begitu," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bio Farma Pastikan Ruang Pendingin untuk Vaksin Covid-19 Mencukupi
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, memastikan ruang penyimpanan atau cold room (ruang pendingin) untuk vaksin Covid-19 mencukupi. Vaksin tersebut harus disimpan di ruang penyimpanan khusus dengan suhu 2 - 8 derajat celcius.
Bio Farma memiliki 10 ruang pendingin dengan empat di antaranya disiapkan untuk vaksin Covid-19. Masing-masing memiliki kapasitas lebih 8 juta vial. Satu vial ada sekitar 10 dosis.
"Karena dibutuhkan penangan khusus untuk menjaga mutunya, kami sudah menyiapkan penyimpanan khusus. Dari semua rencana vaksinasi dan kebutuhan dosis, cold room kita masih memiliki kapasitas lebih untuk memastikan vaksin di simpan di sistem yang terstandarisasi," jelas Honesti dalam Raker Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI, BPOM, dan Bio Farma pada Selasa (12/1/2021).
Selain itu, Bio Farma juga akan terus memantau kondisi ruang pendingin termasuk memastikan suhu tetap terjaga.
"Kita melakukan monitoring selama di cold room, dan bisa dilihat di mana pun dan kapan pun," sambungnya.
Data pemantauan suhu ruangan ini dapat diakses melalui PC dan gadget yang terhubung ke internet. Selain itu, juga ada pencatatan suhu ruangan yang direkam secara digital.
Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 pada Rabu, 13 Desember 2021. Saat ini, Bio Farma telah mengantongi total tiga juta dosis vaksin Sinovac melalui dua kali pengiriman. Sekira satu juta di antaranya sudah didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Vaksin tersebut sudah mengantongi izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), dan mendapatkan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Senin, 11 Januari 2021.
Advertisement