Harga Emas Antam Hanya Naik Rp 1.000 per Gram pada 25 Januari 2021

Antam juga menjual perak, dinar dan emas dalam bentuk lain yang bisa jadi pilihan konsumen. Harga emas Antam berubah setiap harinya.

oleh Athika Rahma diperbarui 25 Jan 2021, 09:12 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 09:11 WIB
Harga Emas Antam Kembali Turun
Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam bertambah mahal Rp 1.000 per gram pada Senin, 25 Januari 2021. Saat ini, harga emas Antam berada di posisi Rp 958 ribu per gram.

Demikian pula harga buyback emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 839 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 839 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.27 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Adapun untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.930.000. Sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.28=20.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Antam juga menjual perak, dinar dan emas dalam bentuk lain yang bisa jadi pilihan konsumen.

Rincian harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 529.000

* Pecahan 1 gram Rp 958.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.856.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.759.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.565.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.075.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.562.000

* Pecahan 50 gram Rp 45.045.000

* Pecahan 100 gram Rp 90.012.000

* Pecahan 250 gram Rp 224.765.000

* Pecahan 500 gram Rp 449.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 898.600.000.

Saksikan Video Ini

Stimulus Joe Biden USD 1,9 Triliun Bakal Bikin Harga Emas Meroket?

Ilustrasi Harga Emas Naik (4)
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Harga emas diprediksi tidak akan keluar dari rentang USD 1.800-USD 1.900. Meskipun ada dukungan logam mulia yang baik, tapi tidak memiliki momentum untuk bergerak lebih tinggi.

"Ini sedang dalam fase konsolidasi. Sedang mencari sesuatu untuk menjaga momentum," kata Kitco Metals Global Trading Director, Peter Hug.

Setelah terjadi lompatan tak terduga pada Rabu, ketika Joe Biden dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), level USD 1.870 per ounce ternyata terlalu kuat sebagai titik resistensi untuk emas. Hal ini karena logam mulia itu terkonsolidasi kembali ke USD 1.850.

Pada Rabu (20/1), harapan pada rencana stimulus Biden USD 1,9 triliun sempat memicu kenaikan logam. Namun pada saat yang sama, Biden memperingatkan bahwa jumlah pasien Covid-19 meninggal dunia di AS akan lebih dari 100.000 pada bulan depan.

"Antusiasme pedagang dan investor tertekan dengan fokus pemerintahan baru Biden pada pandemi di AS dan bagian lain dunia," kata analis senior Kitco, Jim Wyckoff, seperti dikutip Senin (25/1/2021).

Paket stimulus USD 1,9 triliun Biden akan menjadi katalis yang tepat untuk membuat harga emas lebih tinggi, khususnya karena Komite Keuangan Senat AS menyetujui pencalonan Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan pada Jumat 22 Januari 2021).

Namun ini akan bergabung pada seberapa cepat paket stimulus disetujui dan dalam bentuk apa.

"Pertanyaannya adalah, ini belum berakhir. Dengan Kamala Harris, Biden menguasai mayoritas, tapi ia mungkin menghadapi beberapa perlawanan dari Partai Republik," kata Hug.

"Ini masih belum jelas. Stimulus tersebut harus masuk ke ekonomi secepatnya. Ketidakpastian ini menciptakan beberapa ketakutan. USD 1,9 triliun adalah angka yang agresif, dan sekarang ada kekhawatiran tentang betapa cepatnya sesuatu dapat diselesaikan," sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya