Liputan6.com, Pasuruan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor komersial industri. Pada minggu ketiga Januari, PGN menambah pelanggan di sektor industri logam dan komponen otomotif PT Trikasa Jaya Logam, yang berlokasi di Kawasan Industri dan Pergudangan Jatim Depo Estate.
Selain di Pasuruan, pada awal tahun 2021, PGN juga telah melaksanakan gas in di 3 (tiga) industri dan 3 (tiga) pelanggan kecil yang berada di area Bogor dan Cirebon.
Baca Juga
Area Head PGN Pasuruan Makki Nuruddin mengungkapkan bahwa PT Trikasa termasuk sebagai pelanggan komersial industri yang gas-in pertama PGN Pasuruan di awal tahun 2021. Estimasi pemakaian awal sekitar 100.000 M3 per bulan dan pada tahun ke empat bisa mencapai 250.000 M3 per bulan.
Advertisement
“Dengan memakai gas PGN, semoga produktivitas dan daya saing PT Trikasa bisa selalu terjaga kondusif dengan adanya bahan bakar yang terus mengalir 24 jam dan gas bumi PGN dapat andil membantu PT Trikasa merealisasikan target,” ujar Makki.
Sebagai informasi, PT Trikasa Jaya Logam dengan produk merk dagang Trivalum nya masih satu Group dengan PT Inkasa Jaya Aluminium. Pada akhir 2020, PT Inkasa Jaya Aluminium Plant 2 dan PT Inkasa Jaya Aluminium Plant 3 telah terlebih dahulu menggunakan gas bumi PGN dengan estimasi pemakaian masing-masing sebesar 50.000 M3 per bulan.
“(Alasan memakai gas PGN) karena lebih bersih pembakarannya, sehingga ramah lingkungan. Pasokan yang pasti dan terpercaya. Kami punya pengalaman yang mengesankan dengan kinerja PGN,” imbuh Direktur Operasional PT Trikasa, Nurkolish.
PT Trikasa memproduksi aluminium billet for extrusion dan Ingot Adsc-12 untuk otomotif. Tidak hanya dikenal di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Tetapi juga sudah tembus di pasar area Surabaya dan Jakarta.
“Target produksi kami di tahun-tahun awal sebesar 1000 metrik ton per bulan termasuk memenuhi kebutuhan ekspor ke China untuk produk Ingot Adc-12,” imbuh Nurkolish.
Target PGN di Semester I Tahun 2021
Di wilayah Pasuruan, saat ini pelanggan industri PGN telah mencapai 118 industri. Dengan penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar produksi, pelanggan industri di Pasuruan maupun Jawa Timur dapat meningkatkan efisiensi produksi, sehingga daya saing produknya bisa semakin meningkat.
PGN terus berupaya untuk melaksanakan ekspansi pemanfaatan gas bumi di wilayah Pasuruan, agar seluruh segmen masyarakat Sidoarjo bisa merasakan manfaat gas bumi. “Pada semester pertama 2021, kami menargetkan untuk ekspansi sebanyak empat pelanggan industri komersial baru di wilayah Pasuruan,” ungkap Makki.
Kemudian pada semester I 2021, PGN menargetkan dapat menambah pelanggan komersial industri di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cilegon, Surabaya, Batam, dan Dumai .
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menambahkan, ekspansi pemanfaatan gas bumi untuk industri umum termasuk dalam program strategis Subholding Gas Sapta PGN yang mulai digerakkan tahun 2021 ini. Penyediaan gas bumi untuk sektor industri umum akan dioptimalkan melalui infrastruktur pipa maupun non pipa.
Sepanjang tahun 2020, tercatat PGN berhasil menambah 85 pelanggan baru kawasan industri dengan total volume ±16,8 BBTUD dan 217 pelanggan kecil di 18 wilayah. Pelanggan industri baru tersebut bergerak di berbagai sektor seperti logam dasar, logam fabrikasi, keramik, makanan, kimia, tekstil, kertas, kayu, dan lain-lain. Sedangkan pelanggan kecil didominasi oleh UMKM, rumah makan, dan café.
“Potensi pemanfaatan gas bumi masih luas di berbagai wilayah, sehingga hal ini mendorong Subholding Gas untuk pemanfaatan gas bumi secara masif dan terus-menerus di skala nasional. Tentunya, PGN juga berupaya memperluas pembangunan infrastruktur gas bumi agar layanan gas bumi bisa menjangkau berbagai titik-titik pusat perekonomian,” ujar Rachmat di Jakarta.
Sebagai Subholding Gas dan bagian dari Holding Migas Pertamina, PGN berkomitmen memberikan kontribusi terbaik melalui layanan gas bumi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Industri komersial pemakai gas bumi berada dekat dengan masyarakat, sehingga dengan kemajuan industri tersebut maka dapat memberikan manfaat keekonomian secara langsung bagi masyarakat, khususnya di masa pemulihan ekonomi pasca pandemi.
(*)
Advertisement