Kementan Siap Bantu Mitigasi Banjir Sawah di Majalengka

Banjir yang melanda Kabupaten Majalengka pada pekan lalu membuat ribuan hektare sawah ikut terendam sehingga gagal panen dan tanam. Kementerian Pertanian (Kementan) siap berkoirdinasi dengan daerah setempat untuk melakukan mitigasi.

oleh Reza diperbarui 19 Feb 2021, 09:59 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 09:59 WIB
Banjir di persawahan. Dok Kementan
Banjir di persawahan. Dok Kementan

Liputan6.com, Jakarta Banjir yang melanda Kabupaten Majalengka pada pekan lalu membuat ribuan hektare sawah ikut terendam sehingga gagal panen dan tanam. Kementerian Pertanian (Kementan) siap berkoirdinasi dengan daerah setempat untuk melakukan mitigasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementan siap membantu proses mitigasi banjir di Majalengka. Menurutnya, Kabupaten Majalengka salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional yang harus dipulihkan dengan kekuatan gerakan kedaulatan pangan.

"Majalengka salah satu kabupaten subur yang berpotensi mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," ujar Mentan SYL, Kamis (18/2).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy memastikan, upaya pencegahan maupun penanggulangan dampak hujan berupa banjir di area persawahan akan lebih efektif. Kementan, menurut dia, telah menyiapkan seluruh kebutuhan sarana prasarana.

"Pemerintah akan menyiapkan upaya pompanisasi untuk area banjir dan bantuan bibit gratis. Silakan pemda koordinasi untuk menyiapkan pompanisasi jika masih terdapat genangan di sawah," kata Sarwo Edhy.

Selain itu, Pemerintah akan memberikan bantuan bagi para petani yang sawahnya terdampak banjir. Bantuan itu terbagi menjadi dua kategori, yakni sawah dengan asuransi tani dan sawah tanpa asuransi tani.

“Bagi petani yang sawahnya memiliki asuransi tani, pemerintah akan memberikan kompensasi senilai Rp 6 juta per hektare. Sementara untuk petani yang sawahnya tidak memiliki asuransi tani, hanya akan diusulkan pemberian bibit gratis,” ujar Sarwo Edhy.

Dia menjelaskan, kalkulasi kompensasi asuransi itu sudah diperhitungkan dan diperkiran cukup bagi petani untuk melakukan budi daya lahannya mulai dari pengolahan lahan, membeli benih, dan juga pupuk.

"Mengingat cuaca yang tidak menentu, kami terus dorong petani mengasuransikan lahannya sebelum tanam. Ini agar lebih aman dan nyaman dalam usaha taninya," kata Sarwo Edhy.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Majalengka, Iman Firmansyah menjelaskan, ada 1.620 hektare sawah yang terendam banjir.

"Data sementara ada 1.620 hektar lahan sawah yang terkena banjir. Sampai sekarang kami masih mendata untuk dapat angka pastinya," kata Iman Firmansyah.

Iman menambahkan, akibat dampak banjir itu, produksi padi di Kabupaten Majalengka akan terganggu. Selain gagal panen, banjir juga mengakibatkan petani mengalami gagal tanam.

"Dampaknya ada yang gagal panen dan ada juga gagal tanam. Karena ada sebagian sawah yang baru masuk musim tanam. Untuk yang gagal panen itu dampak minimalnya kualitas padi jadi menurun," ujar Iman.

Dikatakan Iman, Pemkab Majalengka akan segera menyediakan bantuan bagi petani yang terdampak banjir. Namun bantuan tersebut baru akan diberikan setelah proses pendataan selesai dilakukan.

"Di antaranya, kami menyiapkan bantuan benih. Makanya, kami lakukan pendataan untuk mendapat angka pasti berapa bantuan yang diperlukan," pungkasnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya