Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menjamin pemerintah terus berupaya melindungi seluruh operasional kegiatan pelabuhan di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini dimaksudkan agar kinerja pelabuhan tetap kinclong di masa kedaruratan kesehatan akibat penyebaran virus mematikan asal China itu.
Baca Juga
"Pemerintah terus memastikan operasional kegiatan ekonomi dan pelabuhan. Ini agar (kinerja) tidak terganggu," ujar dia dalam acara Peringatan HUT Ke 6 Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), Sabtu (20/2).
Advertisement
Menhub Budi menambahkan, melalui upaya perlindungan operasional pelabuhan ini juga dimaksudkan untuk memastikan setiap layanan tetap berjalan prima. "Karena pelabuhan inilah tempat berputarnya roda perekonomian," tekannya.
Kendati demikian, dia menyebut, upaya pelindungan terhadap operasional pelabuhan saja tidak cukup untuk mengembalikan tren positif kinerja pelabuhan. Mengingat pandemi ini telah berdampak serius terhadap ekonomi nasional." Dan pelabuhan ikut terdampak," tambahnya.
Maka dari itu, diperlukan keterlibatan aktif oleh ABUPI selaku asosiasi maupun stakeholders lainnya untuk melahirkan berbagai inovasi. Termasuk di antaranya dalam menjalankan aktivitas bisnis.
"Dan pada akhirnya akan berkontribusi terhadap perekonomian nasional," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Budi Karya Targetkan GeNose Hadir di 44 Kota dalam 1 Bulan
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pelayanan alat deteksi covid-19 karya anak bangsa GeNose di Stasiun Kereta Api (KA) Bandung, pada Jumat 19 Februari 2021.
Penerapan GeNose di Stasiun KA Bandung sebagai salah satu syarat bepergian menggunakan kereta api jarak jauh sudah diterapkan sejak 15 Februari 2021.
"Ini adalah tahap kedua GeNose kita lakukan. Tahap pertama yaitu di Jakarta dan Yogyakarta dan sekarang ada penambahan di 5 kota lagi yaitu Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Solo," ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).
Tercatat, hingga saat ini, sudah ada 8 stasiun KA yang menyediakan pelayanan penyaringan Covid-19 melalui GeNose. Menhub menjelaskan, ke depannya akan semakin bertambah lagi stasiun KA yang akan menggunakan alat GeNose ini.
Menhub sendiri menargetkan penambahan alat GeNose dalam kurun waktu seminggu hingga satu bulan ke depan.
"Saya harap dalam kurun waktu seminggu ini, pelayanan GeNose sudah ada di 20 kota lainnya. Dan bertambah lagi ke 44 kota lainnya dalam waktu kurang dari satu bulan," kata Menhub.
Dalam kunjungannya, Menhub juga turut mengapresiasi PT Kereta Api Indonesia yang sudah melakukan sejumlah perbaikan pelayanan dengan menyediakan bilik penyekatan bagi para calon penumpang yang melakukan tes GeNose agar tidak berdekatan satu dengan yang lain, seperti yang disarankan oleh para ahli epidemiologi.
Menhub juga mengapresiasi antusiasme masyarakat untuk menggunakan GeNose."Sejak 15 Februari 2021 sampai dengan hari ini atau hari ke-5, penumpang kereta api yang melakukan tes screening GeNose di Stasiun Bandung sudah mencapai 1.514 orang," ujarnya.
Advertisement
Wakil Rakyat 'Ngebet' GeNose C19 Digunakan di Puskesmas dan Rumah Sakit
Sebelumnya, GeNose C19 tengah digunakan di beberapa layanan transportasi publik dengan harga sangat terjangkau dan hasil yang cepat. Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dalam kunjungan kerja ke kampus UGM mendorong agar GeNose C19 dapat digunakan di setiap fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit di seluruh Indonesia.
"Jika dipakai di puskesmas dan sesuai sertifikasi maka kita akan antarkan," katanya di ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM, Senin (15/2/2021).
Sebagai perwakilan rakyat, Emanuel menjanjikan jika Komisi IX akan mengawal alat kesehatan buatan UGM ini dapat digunakan di seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, pihaknya akan meyakinkan pemerintah untuk menggunakan alat tersebut.
"Komisi IX secara politik, produk ini akan kita dorong. Produk kesehatan dari hasil rapat DPR bersifat mengikat pemerintah dan DPR. Juga kami memantau sertifikasi yang diperoleh (GeNose) dan dukungan anggaran diberikan," katanya.
Emanuel teringat ketika kunjungan tahun lalu, GeNose menjadi salah dari beberapa alat kesehatan yang dipamerkan oleh UGM selama masa pandemi. Ia pun mengaku bangga dengan perkembangan yang dapat diraih GeNose C19 ini.
"Waktu itu ada beberapa di antaranya genose dan ventilator. Seiring perjalanan waktu, paling cepat merespon Covid adalah GeNose. Saya kira produk GeNose menjadi contoh inpres No 6 tahun 2016 tentang pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri," katanya.
Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono mengapresiasi dukungan dari Komisi IX DPR RI soal pemanfaatan GeNose ini.
"Kami sungguh merasakan betapa tingginya dukungan komisi IX pada inovasi dan penemuan terkait alat dan obat untuk mengatasi pandemi covid ini," katanya.
Menurut Panut dengan adanya dukungan ini akan memotivasi para peneliti UGM lainnya. Sehingga para peneliti ini dapat menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat langsung ke masyarakat.
"Dukungan ini makin menguatkan UGM untuk terus berkiprah dan berkontribusi mencari solusi dari persoalan yang dihadapi bangsa agar kita segera keluar dari krisis kesehatan dana ekonomi segera pulih," katanya.
Prof Kuwat Triyana, peneliti utama GeNose C19 mengaku tidak percaya jika alat ini bisa digunakan untuk kepentingan orang banyak. Walaupun, saat ini, alat tersebut baru digunakan di stasiun kereta api dan beberapa rumah sakit.
"Dukungan dari Komisi IX sungguh luar bisa padahal pada bulan Juli tahun lalu masih antara percaya dan tidak percaya apakah produk ini bisa jadi. Namun, dukungan dan proses yang kita lalu hingga hari ini mulai diterapkan di stasiun. Satgas covid nasional juga mendukung implementasi GeNose di lapangan," katanya.