Deretan Negara yang Manfaatkan Sekuritisasi Aset untuk Pembiayaan Alternatif

Sekuritisasi aset sebagai sumber pembiayaan tidak hanya dikembangkan di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Mar 2021, 16:40 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi pendanaan, investasi, dolar
Ilustrasi pendanaan, investasi, dolar. Kredit: pasja1000 from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Sekuritisasi aset sebagai sumber pembiayaan tidak hanya dikembangkan di Indonesia. Berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris hingga Prancis telah menggunakan sekuritisasi aset sebagai sumber pembiayaan alternatif.

"Sekuritisasi Aset ibu banyak digunakan di Amerika Serikat, Korea Selatan hingga Eropa," kata Kepala Grup Pengembangan Pasar Keuangan, Bank Indonesia, Rahmatullah dalam Webinar Sekuritisasi Aset: Peluang dan Tantangan, Jakarta, Rabu (24/3).

Para pelaku atau pemilik aset (fund user) antara lain bank, perusahaan asuransi, perusahaan pembiayaan hingga korporasi. Sementara investornya pasar modal, perusahaan asuransi, lembaga investasi, dana pensiun, perorangan dan sebagainya.

Pembiayaan juga diberikan dengan menggunakan banyak instrumen. Mulai dari menerbitkan dana sesuai mata uang negara, multi kuarensi hingga dalam bentuk kredit kendaraan bermotor.

"Bisa diterbitkan dengan kredit mobil dan ini mengalami perkembangan besar di Korea Selatan," katanya.

Rahmatullah menjelaskan sekuritisasi aset ini bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi bank maupun non bank. Pembaharuan aset yang bermanfaat untuk memperbaiki rasio permodalan, transfer resiko dan berpotensi menambah keuntungan.

Selain itu, dengan pengembalian aset yang ditingkatkan, diverifikasi eksposur dan sektor, memperbaiki rasio kredit dan terhindar dari resiko kebangkrutan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penerbitan Surat Berharga

Surat Utang Negara
©Shutterstock

Potensi penerbitan surat berharga komersial dalam rangka sekuritisasi aset cukup besar untuk bank maupun industri keuangan non bank. Sebab bisa menggunakan aset jangka pendek yang dimiliki seperti kredit modal kerja, konsumsi dan sebagainya.

"Tanpa perlu menjual aset, perusahaan bisa mendapatkan pembiayaan dengan membagi hasil dari pendapatan aset yang disekuritisasi," kata dia.

Instrumennya pun berpotensi untuk dikembangkan di pasar domestik. Ini sejalan dengan adanya penguatan kerangka hukum terkait usulan pengaturan kegiatan usaha pengelolaan dana pada RUU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya