Biro Perjalanan dan Pengelola Tempat Wisata Jadi Target Hibah Pariwisata Rp 3,7 Triliun

Menparekraf Sandiaga Uno, memastikan penerima dana hibah akan lebih banyak daripada tahun lalu

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Apr 2021, 16:10 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 16:10 WIB
Pengunjung Kembali Nikmati Pesona Indonesia di TMII
Wisatawan menaiki perahu bebek di obyek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (21/6/2020). Setelah tidak beroperasi akibat pandemi, pengelola membuka kembali TMII dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan pembatasan pengunjung. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, memastikan penerima dana hibah akan lebih banyak daripada tahun lalu. Alokasi dana yang disiapkan pun lebih besar yaitu naik dari Rp 3,3 triliun menjadi Rp 3,7 triliun.

Ia mengatakan, total dana tersebut akan dialokasikan untuk para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi Kreatif. Tidak hanya hotel dan restoran, melainkan juga termasuk biro perjalanan wisata hingga pengelola taman rekreasi.

Dana hibah ini merupakan salah satu strategi Kemenparekraf membantu industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Tahun ini kita tingkatkan menjadi Rp 3,7 triliun sebagai bagian dari perlindungan sosial dan diperluas. Tidak hanya menyentuh hotel, restoran, tapi juga menyentuh biro perjalanan wisata, pengelola destinasi dan taman rekreasi," jelas Sandiaga dalam webinar FMB9 pada Senin (19/4/2021.

Penambahan dana tersebut disebabkan kondisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang masih memprihatinkan. Terlebih lagi, ada sekira 34 juta orang menggantungkan hidupnya dari pekerjaan di kedua sektor tersebut.

Selain bantuan perlindungan sosial, katanya, Kemenparekraf melalui program PEN 2021 juga mendorong program-program padat karya. "Yaitu program-program yang bisa membuka peluang masyarakat untuk mendapatkan mata pencaharian," tutur Sandiaga Uno.

 

Sertifikat CHSE

Ilustrasi travelling
Labuan Bajo dikenal sebagai salah satu surga traveling yang ada di Indonesia. Salah satunya Labuan Bajo

Upaya lain yang telah berjalan adalah program Program Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability). Program ini diharapkan membuat kedua sektor tersebut dapat bangkit dan bertahan.

Program ini hadir sebagai upaya pemerintah dalam menciptakan ruang yang aman, dan nyaman bagi masyarakat.

"Intinya kami sangat maksimal untuk membantu bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan," ungkap Sandiaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya