Liputan6.com, Jakarta- Bali sang surga wisatawan mendadak sunyi bagai kota mati. Bagaimana tidak, sebagian besar pendapatan masyarakatnya berasal dari sektor pariwisata. Kehadiran pandemi di Tanah Dewata sudah pasti merupakan vonis mati.
Tak terkecuali Made Raka, pengusaha pariwisata asal Gianyar, Bali. Dulunya dia menawarkan berbagai macam aktivitas bagi para pelancong. Mulai dari ATV, tubing, hingga menyewakan villa balon. Kini, Made hanya bisa menerima nasib.
Baca Juga
Namun, masih ada keluarga yang harus dia topang. Menunggu pariwisata kembali bergerak bukanlah suatu pilihan, dan Made harus Berani Berubah demi menyambung hidup.
Advertisement
“Kebetulan ada teman saya yang duluan memelihara kambing, saya meminta ilmunya di sana, dan saya mendapatkan ide. Saya memelihara kambing susu perah,” ungkap Made kepada Tim Berani Berubah.
“Pertama karena belum ada di Bali, kedua karena unik, ketiga karena banyak manfaat dari susu kambing itu untuk kesehatan. Dan dari kotoran padat dan cairnya bisa dipakai pupuk,” lanjut dia.
Siapa sangka, ternyata kambing menjadi penyelamat Made di tengah situasi sulit ini. Setelah mempelajari cara merawat dan manfaat kambing perah, Made kemudian memelihara sekitar 20 ekor kambing etawa. Anak-anaknya pun ikut dia ajari bagaimana cara memelihara kambing.
Made juga bisa kembali mempekerjakan beberapa karyawannya yang dulu sempat berhenti karena pandemi. Manfaat kambing yang bervariasi pun memberikan hasil yang memuaskan. Selain susunya yang menjadi favorit warga sekitar, dia juga bisa mengolah pupuk dari kotoran kambing.
“Karyawan saya yang dekat-dekat sini saya ajak memelihara kambing yang mau, yang tidak mau saya biarkan gitu. Kebetulan ada yang dari sekian karyawan tuh ada yang 4 masih mau memelihara kambing,” tuturnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Peluang Pariwisata Baru
Made pun melihat peluang bisnis yang baik dari memelihara kambing perah. Selain untuk dijual susunya, terbersit pula ide untuk nantinya mengadakan wisata ternak.
“Nanti ke depannya wisatawan yang datang ke sini bisa belajar langsung memerah kambing dan mengolah susu,” ujar Made.
Selain itu, Made yakin bahwa Bali bisa bangkit dari keterpurukannya akibat pandemi. Menurutnya, banyak potensi lain selain pariwisata yang dimiliki oleh Bali.
“Saya sangat bersyukur dan saya berharap pada teman-teman yang terdampak agar kita mulai bangkit, jangan 100 persen tergantung pada pariwisata. Kita orang Bali bisa hidup dan bisa berbuat yang kecil selain pariwisata,” dia mengakhiri.
Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Ingin tahu cerita lengkapnya, simak dalam video berikut ya.
Advertisement