Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, muatan kapal di program tol laut terus naik. Namun jumlah yang ada sekarang masih bisa terus dimaksimalkan untuk masing-masing trayek.
"Jumlah muatan kapal program tol laut mengalami peningkatan. Kita berbahagia dengan ini," kata Budi dalam dalam Webinar Optimalkan Angkutan Barang dengan Tol Laut, Jakarta, Kamis (10/6/2021).
Bahkan saat ini pemerintah telah menambah trayek tol laut menjadi 30 trayek. Budi berharap tambahan trayek ini bisa diikuti dengan volume muatan yang meningkat. Sehingga subsidi yang diberikan pemerintah dalam program ini menjadi lebih bermanfaat.
Advertisement
"Jumlah angkutan perlu dioptimalkan masing-masing trayek, agar subsidi yang diberikan lebih bermanfaat," kata dia.
Untuk itu dia berharap semua pihak bisa terlibat dalam menyiapkan muatan balik dari daerah terdepan, terpencil, tertinggal dan perbatasan (3TP). Budi meminta pemerintah darah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan muatan balik kapal.
Tujuannya agar kapal yang datang dari Surabaya dan Jakarta tidak kembali dalam keadaan kosong dari pelabuhan tujuan. Sehingga muatan yang berangkat dari daerah bisa menjadi penyeimbang sistem pembiayaan logistik. Lebih jauh, cara ini juga bertujuan untuk mendorong geliat perekonomian di daerah 3TP.
"Muatan balik diharapka menjadi stimulus dan jadi penyeimbang sistem pembiayaan logistik (di sisi lain) untuk mendorong geliat perekonomian di daerah 3TP," kata dia.
Misalnya, kata Budi, mengirimkan produk unggulan dari daerahnya untuk dijual ke daerah lain. Sehingga kesejahteraan masya sia meningkat. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya optimalisasi muatan kapal dalam program tol laut. Salah satu daerah yang berhasil yakni Kabupaten Morotai yang telah mampu memanfaatkan tol laut sebagai pendongkrak perekonomian daerah.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Morotai dan Dobo Sukses Jalankan Program Tol Laut, Apa Kuncinya?
Menteri Perhubungan (Menhub) melakukan kunjungan kerja sekaligus mengadakan rapat terkait program tol laut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (24/3/2021).
Dikatakan Menhub Budi Karya, kunjungannya ke Pelabuhan Tanjung Perak adalah demi memastikan kegiatan tol laut berlangsung dengan baik.
"Mengapa kita ke Surabaya, karena mayoritas dari awal pergerakan tol laut itu dari Surabaya. Dari 30 pergerakan yang ada sekarang ini, itu 16 dari Surabaya," ujar dia di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (24/4/2021).
Program tol laut dari tahun ke tahun disebutnya terus mengalami tren positif. Termasuk keterlibatan jumlah pelabuhan yang terus meningkat, dari 72 pelabuhan pada 2019 kini telah bertambah menjadi 106 pelabuhan untuk 30 trayek.
Menurut dia, program tol laut diadakan untuk kelancaran distribusi logistik, khususnya 9 bahan pokok ke daerah Tertinggal, Terluar, Terdalam, dan Perbatasan (3TP).
Mengacu pada hal tersebut, Menhub melihat penerapan tol laut telah sukses dijalankan di dua daerah, yakni Morotai (Maluku Utara) dan Dobo (Maluku).
"Apa yang dikatakan berhasil? Ada satu keseimbangan antara barang yang dibawa dari Surabaya ke Makassar menuju Morotai dan Dobo dan angkutan balik," ungkapnya.
"Saya mengharapkan keberhasilan Morotai dan Doggu ini di-copy oleh tempat-tempat yang lain," imbuh Menhub Budi Karya.
Advertisement