Gaikindo: Produksi Otomotif Indonesia Kalah Jauh dari Thailand dan Malaysia

Produksi dan ekspor otomotif Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Jun 2021, 16:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2021, 16:30 WIB
Mengintip Pabrik Mercedes Benz di Wanaherang Bogor
Pekerja menyelesaikan perakitan mobil Mercedes Benz di Pabrik Mercedes Benz, Wanaherang, Bogor (11/12). Mercededes-Benz C-Class generasi terbaru kini resmi masuk jalur produksi pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua 1 Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan produksi dan ekspor otomotif Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.

“Produksi kendaraan bermotor di beberapa negara di ASEAN, Indonesia itu kurang lebih produksinya diantara 1,3 juta - 1,4 juta unit per tahunnya. Thailand itu ada di posisi nomor 1 dengan produksi kurang lebih 2 juta unit pertahun,  Kedua Malaysia, ketiga Vietnam, Filipina dan seterusnya,” kata Jongkie dalam Webinar "Sektor Otomotif Nasional : Mengubah Tantangan Menjadi Peluang", Kamis (10/6/2021).

Jongkie membandingkan produksi otomotif Indonesia dengan Thailand. Menurutnya Thailand mampu mengekspor otomotif hingga 1 juta unit, lantaran penjualan mereka di dalam negeri bisa tembus diangka 800 ribu hingga 1 juta unit per tahunnya. Kemudian sisanya di ekspor.

Ekspor 1 juta unit bisa terwujud, sebab Thailand mampu memproduksi kurang lebih 2 juta unit  per tahunnya sementara Indonesia hanya diangka 1,3 juta unit per tahun. Jika dilihat dari penjulan rata-rata Indonesia di dalam negeri mencapai 1,1 juta unit hingga 1,2 juta unit.

“Thailand penjualannya juga di angka 800 ribu sampai 1 juta unit. Nah sekarang pertanyaannya Tahiland bisa memproduksi sampai 2 juta unit, dimana 1 juta untuk pasar domestiknya, berarti   mereka bisa mengekspor 1 juta mobil per tahun. Kita harus iri hati betul,” ujarnya.

Namun jika dibandingkan dengan angka ekspor otomotif Indonesia baru mencapai 200 ribu hingga 300 ribu unit saja per tahunnya, jika dihitung dari kalkulasi rata-rata produksi yang mencapai 1,3 juta unit per tahun.

“Nah itulah yang kita katakan bahwa Thailand ini luar biasa ekspornya bisa sampai 1 juta pertahun bahkan bisa lebih dari itu,” imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rasio Kepemilikan Mobil

FOTO: Mengunjungi Pabrik Perakitan Mobil Mercedes-Benz di Jerman
Pekerja merakit mobil Mercedes-Benz S-class di pabrik Mercedes, Sindelfingen, Jerman, Kamis (30/4/2020). Mulai 27 April 2020, Mercedes-Benz kembali membuka jalur produksi yang sebelumnya ditutup karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Matthias Schrader)

Menurutnya, Indonesia belum bisa seperti Thailand lantaran rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih relatif rendah yaitu 99 unit/1000 penduduk, dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN lainnya.

Dimana rasio kepemilikan Malaysia 490 unit/1000 penduduk, Thailand 275 unit/1000 penduduk, dan meskipun Vietnam hanya 34 unit/1000 penduduk, namun sektor otomotif mereka tetap tumbuh karena didukung oleh pendapatan perkapita masyarakatnya.

“Kalau dari income perkapita itu meningkat maka sudah barang tentu angka ini akan meningkat terus, kita bayangkan kalau Indonesia ini angkanya 99  unit. Kalau naik satu saja dari 99 ke 100 unit per 1000 orang, berarti penjualan di dalam negeri itu akan meningkat 260.000 unit, nah itu harapan kita tentunya sebagai produsen yang berkecimpung Indonesia,” pungkasnya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya