Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan memberikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak. Pemberian vaksin demi menanggulangi pandemi Covid-19.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan terkait vaksin covid-19 untuk anak-anak saat ini masih dalam proses pengadaan. Nantinya setelah vaksin tersebut siap maka akan segera diumumkan.
“Saya rasa untuk domainnya bukan di saya, lebih baik kita menunggu saja karena memang ada proses daripada yang harus dilalui kita tunggu saja, secepatnya akan diumumkan,” kata Menteri Erick dalam Konferensi pers Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Ivermectin, Senin (28/6/2021).
Advertisement
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini pihaknya tengah mengkaji vaksin Covid-19 yang bisa digunakan untuk anak-anak.
"Kita sedang mengkaji vaksin-vaksin mana yang sudah memiliki emergency use authorization untuk usia muda," kata Budi dalam konferensi pers Update Penanganan Covid-19 yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (25/6/2021).
Kata Menkes, ada dua vaksin Covid-19 yang dikaji saat ini. Pertama, vaksin Sinovac buatan Sinovac Biotech Ltd asal China. Kedua, Pfizer vaksin produksi Amerika Serikat.
Vaksin Sinovac, kata Budi, sudah memiliki emergency use authorization untuk anak 3 hingga 17 tahun. Sedangkan Pfizer telah memiliki emergency use authorization untuk anak 12 sampai 17 tahun. "Itu sudah keluar emergency use authorization-nya," ungkap Budi.
Disamping itu, Menteri Erick menambahkan, saat ini Kementerian BUMN sedang menjalin kerjasama dengan Balitbangkes terkait perkembangan vaksin Merah Putih. Menurutnya kebutuhan vaksinasi belum seutuhnya terpenuhi.
“Vaksin yang diinisasi BUMN, kita juga sedang penjajakan untuk Balitbangkes seperti apa hasilnya. Kita melihat kebutuhan vaksin di tahun depan itu masih luar biasa banyak, sepertinya kita akan selalu divaksin,” ujarnya.
Oleh karena itu, Erick menegaskan pentingnya kemandirian vaksin dan membuka pintu selebar-lebarnya kepada berbagai pihak. Baik Kementerian BUMN bekerjasama dengan Universitas-universitas, maupun pihak swasta, agar kebutuhan vaksinasi di Indonesia bisa cepat.
“Kemandirian vaksin harus terjadi, apakah itu dilakukan BUMN bersama universitas di Indonesia, atau Swasta dan Universitas, kita harus membuka selebar-lebarnya karena kebutuhan vaksinnya tinggi dan jumlah penduudknya besar,” ujarnya.
Apalagi, kata Erick, sekarang semua negara mencoba mengejar kecepatan vaksinasi, “Alhamdulillah dengan kerja keras semua, di Pemerintahan sudah mencapai 1,3 juta (vaksin). Kalau bisa terus digalakkan maka kita bisa menjadi salah satu negara yang vaksinasinya cepat,” pungkasnya.
Saksikan Video Ini
Jokowi: BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak 12 Hingga 17 Tahun
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membenarkan bahwa BPOM RI mengizinkan vaksin Sinovac diberikan ke anak usia 12 hingga 17.
Jokowi pun berharap agar vaksinasi COVID-19 untuk anak menggunakan vaksin Sinovac segera dilakukan.
"Kita juga bersyukur BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan anak usia 12 sampai 17 tahun," kata Jokowi di Istana Merdeka, Senin, 28 Juni 2021.
"Sehingga vaksinasi untuk usia anak-anak tersebut bisa segera dimulai," Jokowi melanjutkan.
Hingga hari ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait vaksin Sinovac boleh untuk anak.
Sementara surat dari BPOM untuk PT Bio Farma terkait izin penggunaan vaksin Sinovac untuk anak bocor dan tersebar luar pada Minggu, 27 Juni 2021.
Advertisement