Luhut Minta TNI Tracing Pasien Isoman di Jawa dan Bali mulai 26 Juli

Menko Luhut memerintahkan Panglima TNI untuk mengkoordinasikan kegiatan testing dan tracing pasien Isoman

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Jul 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2021, 16:00 WIB
Menperin Airlangga dan Menko Luhut Hadiri Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP
Menko Kemaritiman ‎Luhut Binsar Pandjaitan memberi pemaparan dalam Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP, Jakarta, Minggu (8/4). Program ini fokus pada pengembangan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong (IMT GR). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan atau Menko Luhut kembali memerintahkan Panglima TNI untuk mengkoordinasikan kegiatan testing dan tracing pasien Isoman atau isolasi mandiri Covid-19. Pelacakan tersebut akan dimulai pada Senin (26/7/2021) di tujuh wilayah aglomerasi di Jawa dan Bali

Targetnya, minimal pengetesan dan pelacakan dilakukan pada delapan kontak erat per pasien yang dicapai dalam 2 pekan ke depan.

"Kalau bisa, TNI segerakan proses testing agar kita bisa membawa penderita ketika saturasi masih diatas 80 sehingga mereka masih bisa tertolong," pinta Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/7/2021).

Menurut dia, penanganan pasien Isoman wajib diperhatikan. Terlebih LaporCovid-19 mencatat adanya 2.313 pasien meninggal di luar rumah sakit saat melakukan isolasi mandiri.

"Saya kira penanganan pasien yang isolasi mandiri itu perlu diperhatikan, karena pada umumnya yang dibawa ke rumah sakit itu sudah pada level yang parah," imbuh Menko Luhut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pernyataan Menkes

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi COVID-19 massal Tahap I bagi 6.000 Tenaga Kesehatan Wilayah DKI Jakarta di Istora Senayan Jakarta pada Kamis, 4 Februari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Membenarkan pernyataan Menko Luhut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan laporan yang diperolehnya melalui kontak telepon dengan beberapa dokter perawat pasien Covid-19, pasien dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah.

"Pasien yang tidak tertolong itu umumnya masuk RS sudah terlambat, saturasi oksigennya, hanya 70 atau 80," bebernya. Sementara itu, Menkes Budi menambahkan, masa inkubasi dan masa sakit penderita Covid-19 varian delta relatif cepat.

Terkait hal ini, Menkes Budi menyatakan dirinya akan berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk melengkapi fasilitas oximeter.

"Jadi kalau saturasinya masih di atas 94 itu masih aman untuk melakukan isoman di rumah dengan catatan tidak bergejala. Tetapi kalau bergejala dan saturasinya di bawah 94 harus segera dirawat di lokasi isoter atau RS yang memiliki fasilitas alkes dan nakes," jelas Menkes Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya