Usul Chatib Basri: Orang Mau Vaksinasi Covid-19 Harus Dikasih Uang Tunai

Pemerintah diminta untuk berinovasi dalam mempercepat program vaksinasi di Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2021, 14:40 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 14:40 WIB
Muhammad Chatib Basri
Ekonom dan Mantan Menteri Keuangan RI, Muhammad Chatib Basri. (dok.Instagram @chatibbasri/https://www.instagram.com/p/Bt-1fR5A-aV/Henry)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah diminta untuk berinovasi dalam mempercepat program vaksinasi di Indonesia. Salah satunya berupa diberikannya bantuan bagi masyarakat yang mau vaksin.

Ekonom Senior dari Universitas Indonesia, Chatib Basri mengatakan, jika usulan ini dilakukan maka bukan tidak mungkin target percepatan vaksinasi pemerintah bisa tercapai. Di mana sebanyak 70 persen dari total penduduk Indonesia harus sudah disuntik vaksin.

"Saya ingin usul sebetulnya pemerintah kan punya bantuan sosial yang namanya BLT. Kenapa sebagaian dari BLT itu bikin dibuat di dalam yang disebut conditional cash transfer yang disebut cash for vaksin. Jadi kalau orang mau dapat cash dia harus vaksin dengan begitu prosesnya akan lebih cepat," kata dia dalam Dialog Ekonomi tentang Kinerja Ekonomi Kuartal II-2021, secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Dia mengatakan, tentu saja usulan ini bisa dilakukan dengan asumsi bahwa suplai vaksinnya bisa terpenuhi. Jika vaksin terpenuhi, maka ada insentif untuk orang melakukan vaksinasi.

"Karena saya percaya kalau herd immunity terjadi maka kita bisa mengulangi apa yang kita bisa alami di kuartal II di mana pertumbuhan ekonominya," jelas dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Angka Vaksinasi

Vaksin di Pasar Gang Kancil
Petugas melakukan screening terhadap penerima vaksin COVID-19 di Pasar Gang Kancil, Jakarta Barat, Senin (2/8/2021). Gubernur Anies Baswedan mengatakan pemprov DKI telah memenuhi target Presiden Joko Widodo untuk menyalurkan vaksinasi dosis pertama kepada 7,5 juta orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, fokus Pemprov saat ini percepatan penerima vaksin Covid-19 dosis pertama. Perihal dosis kedua, menyesuaikan masa jeda setelah penyuntikan dosis pertama.

"Kita kejar dulu fase pertama, karena kuncinya untuk mendapatkan fase kedua itu fase pertama harus menjangkau seluruh," kata Anies saat meninjau kegiatan vaksinasi di Labschool Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/8).

"Jadi suntikan kedua bukan strategi percepatan karena jadwalnya tergantung jenis vaksinnya," imbuhnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berujar, saat ini penerima vaksin dosis pertama di Jakarta sudah mencapai 7.918.732 orang dari target sebanyak 8.815.157 orang. Untuk itu, ia berharap seluruh warga Jakarta saat beraktivitas dipastikan telah mendapat vaksin dosis pertama.

"Kita berharap bisa seluruh warga ber-KTP DKI dan warga yang berkegiatan di DKI itu dapat vaksin fase 1 dulu. Sesudah itu, soal fase kedua itu soal penjadwalan. Misalnya disuntik AstraZeneca yang harus menunggu 12 minggu," jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya