Liputan6.com, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, tingkat penularan Covid-19 di perusahaan menurun. Dari yang sebelumnya di kisaran 10 persen sekarang menjadi 5 persen.
Data ini diperoleh dari 500 quisioner yang disebarkan KSPI, tetapi yang kembali hanya di kisaran 400 quisioner.
Baca Juga
“Memang sudah menurun, tetapi masih ada. Dari data kami, tingkat kematian juga menurun. Yang tadinya rata-rata dalam 2 minggu bisa 10-20 orang meninggal, sekarang 2-4 orang,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/8/2021).
Advertisement
Menurutnya, hal ini karena ada upaya dari perusahaan dan KSPI yang dibantu pemerintah dan Mabes Polri untuk menurunkan penularan Covid-19, dengan memberikan vaksin gratis di beberapa perusahaan yang buruhnya menjadi anggota KSPI di mana jumlahnya mencapai 20-30 ribu vaksin.
Namun demikian, jumlah vaksin gratis ini masih terbatas. Belum seluruh buruh tervaksin. Padahal, herd immunity belum terjadi kalau 50 persen masyarakat dalam hal ini buruh belum tervaksin. Buruh yang belum mendapatkan vaksin, terutama di perusaan padat karya seperti tekstil dan garmen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beroperasi 100 Persen
Said juga menyebut bahwa perusahaan-perusahaan orientasi ekspor tetap beroperasi 100 persen, bahkan sebelum PPKM diberlakukan. Perusahaan tetap beroperasi 100 persen, karena mereka mendapatkan izin IOMKI.
“Oleh karena itu, harus diperiksa apakah perusahaan yang tetap berjalan 100 persen sudah terjadi herd immunity atau belum. Karena perusahaan padat karya yang berorientasi ekspor seperti tekstil, garmen, dan sepatu banyak buruhnya yang belum divaksin," kata dia.
“Hal yang lain, KSPI meminta agar buruh yang melakukan isolasi mandiri (isoman) bisa mendapatkan vitamin dan obat-obatan gratis yang disediakan melalui jaringan klinik dan rumah sakait BPJS Kesehatan. Sehigga mereka bisa cepat pulih ketika terpapar Covid,” pungkas Said Iqbal.
Advertisement