Buruh Tolak Pabrik Beroperasi 100 Persen Sebelum Capai Herd Immunity

KSPI menyebut tingkat penularan Covid-19 di perusahaan menurun.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Agu 2021, 16:10 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2021, 16:10 WIB
Buruh atau pekerja perempuan di sebuah pabrik di Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Kominfo PBG/Muhamad Ridlo)
Buruh atau pekerja perempuan di sebuah pabrik di Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Kominfo PBG/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, tingkat penularan Covid-19 di perusahaan menurun. Dari yang sebelumnya di kisaran 10 persen sekarang menjadi 5 persen.

Data ini diperoleh dari 500 quisioner yang disebarkan KSPI, tetapi yang kembali hanya di kisaran 400 quisioner.

“Memang sudah menurun, tetapi masih ada. Dari data kami, tingkat kematian juga menurun. Yang tadinya rata-rata dalam 2 minggu bisa 10-20 orang meninggal, sekarang 2-4 orang,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/8/2021).

Menurutnya, hal ini karena ada upaya dari perusahaan dan KSPI yang dibantu pemerintah dan Mabes Polri untuk menurunkan penularan Covid-19, dengan memberikan vaksin gratis di beberapa perusahaan yang buruhnya menjadi anggota KSPI di mana jumlahnya mencapai 20-30 ribu vaksin.

Namun demikian, jumlah vaksin gratis ini masih terbatas. Belum seluruh buruh tervaksin. Padahal, herd immunity belum terjadi kalau 50 persen masyarakat dalam hal ini buruh belum tervaksin. Buruh yang belum mendapatkan vaksin, terutama di perusaan padat karya seperti tekstil dan garmen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beroperasi 100 Persen

20160119-Buruh-Tembakau-AFP
Ratusan buruh Indonesia bekerja di pabrik tembakau memproduksi rokok kretek di Malang Jawa Timur, (24/6/2010). (AFP/AMAN RAHMAN)

Said juga menyebut bahwa perusahaan-perusahaan orientasi ekspor tetap beroperasi 100 persen, bahkan sebelum PPKM diberlakukan. Perusahaan tetap beroperasi 100 persen, karena mereka mendapatkan izin IOMKI.

“Oleh karena itu, harus diperiksa apakah perusahaan yang tetap berjalan 100 persen sudah terjadi herd immunity atau belum. Karena perusahaan padat karya yang berorientasi ekspor seperti tekstil, garmen, dan sepatu banyak buruhnya yang belum divaksin," kata dia.

“Hal yang lain, KSPI meminta agar buruh yang melakukan isolasi mandiri (isoman) bisa mendapatkan vitamin dan obat-obatan gratis yang disediakan melalui jaringan klinik dan rumah sakait BPJS Kesehatan. Sehigga mereka bisa cepat pulih ketika terpapar Covid,” pungkas Said Iqbal.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya