Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Terusan Suez kembali menangani kapal yang tersangkut di jalur air lalu lintas tinggi pada Kamis 9 September 2021. Namun kali ini, tidak ada kemacetan lalu lintas pelayaran global.
Dikutip dari ABC News, Jumat (10/9/2021) kapal Coral Crystal dengan panjang 225 meter dan lebar 32 meter, diketahui sedang melewati Terusan Suez dengan membawa muatan 401 ton saat tersangkut.
Tidak jelas mengapa kapal itu tersangkut, tetapi kapal dilaporkan hanya terjebak untuk waktu yang singkat – menurut beberapa laporan internasional, masalah itu terjadi hanya 15 menit.
Advertisement
Untungnya, kapal itu terjebak di dua jalur, sehingga kapal lain bisa terus melaju di jalur lain.
Awal 2021 ini, sebelumnya ada sebuah kapal yang terjebak di Terusan Suez dengan waktu yang lebih lama.
Kapal Ever Given sepanjang 440 meter terjepit di Terusan Suez selama enam hari.
Masalah itu menyebabkan kemacetan lalu lintas kapal besar-besaran dan menyebabkan penundaan pengiriman internasional karena kapal itu terpaksa mengelilingi Afrika alih-alih melewati Terusan Suez.
Kapal Ever Given akhirnya mencapai tujuan mereka di pelabuhan Belanda Rotterdam, lebih dari 100 hari setelah macet.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keterangan dari Otoritas Terusan Suez
Suez Canal Authority (SCA) memberikan pernyataan yang menerangkan tentang terjebaknya kapal Coral Crystal.
SCAÂ mengeluarkan pernyataan berjudul "Lalu lintas di kanal tidak terganggu" tak lama setelah Coral Crystal dibebaskan.Â
"Otoritas meminta semua media untuk akurat dalam apa yang dipublikasikan, tidak memperhatikan berita dari sumber yang tidak diketahui dan mengandalkan informasi resmi Terusan Suez dan berita yang dikeluarkan oleh otoritas," tulis SCA di Twitter,
Ketua otoritas, Ossama Rabiee, mengatakan timnya memiliki "kemampuan navigasi dan keselamatan teknis yang memadai serta infrastruktur yang diperlukan untuk menangani keadaan darurat".
Dia menyebut situasi itu sebagai "insiden landasan yang sangat singkat".
"Insiden itu diselesaikan secara profesional melalui bantuan kapal tunda SCA, dan kapal kembali transit melalui kanal," terang Rabiee.
"Lalu lintas tidak terkena dampak negatif karena diarahkan ke cabang timur bypass Al-Blah," tambahnya.
SCA kemudian membagikan sebuah video yang menunjukkan kapal sudah bergerak setelah dibantu dibebaskan.
Advertisement