Terungkap, Banyak Pejabat Terlibat Pertambangan Liar

Sudah banyak sekali luas wilayah negara yang kini hancur akibat kegiatan pertambangan liar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Sep 2021, 17:20 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2021, 17:20 WIB
Penambangan Emas Liar Jambi
Berkali-kali dirazia polisi, aktivitas penambangan emas liar di Jambi tetap marak dan makin meluas. (B Santoso/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), Ridwan Djamaluddin, tak memungkiri jika kegiatan pertambangan liar tak memiliki izin (PETI) kini masih marak terjadi.

Seperti tambang emas tanpa izin di lokasi PT Bulawan Daya Lestari (BDL) di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang baru-baru ini ditertibkan.

"Ada itu memang. Tapi yang banyak adalah, PETI adalah sebuah keserakahan. Orang-orang yang hanya ingin mengeruk keuntungan dari sumber daya alam yang ada tanpa mengindahkan peraturan yang ada," ujar Ridwan dalam sesi webinar, Senin (27/9/2022).

Selain merugikan rakyat, Ridwan menyebutkan, pertambangan ilegal tersebut juga merugikan negara lantaran tidak membayar pajak, royalti, hingga tidak menyalurkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Menurut dia, sudah banyak sekali luas wilayah negara yang kini hancur akibat kegiatan pertambangan liar. Hal itu pun kian menjamur akibat adanya keterlibatan para pejabat dan pihak berwenang.

"Mengapa PETI terus menjamur, salah satunya adalah kesalahan kita semua. Kita semua berkontribusi dalam kesalahan ini, termasuk petugas-petugas, aparat-aparat, pejabat-pejabat yang seharusnya berperan dalam meniadakan PETI malah terlibat," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gerakan Bersama

Ridwan menyatakan, kegiatan pertambangan liar ini bisa ditumpas jika seluruh pihak aktif melakukan gerakan bersama.

"People power ini lah yang bisa memberantas PETI. Sudah berpuluh-puluh tahun, berbagai langkah, berbagai regulasi dibuat, tapi belum bisa terlaksana. Mari kita jadikan gerakan pemberantasan PETI ini sebagai people power, gerakan bersama," serunya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya