Bukti Stok Aman, Mentan SYL Bersama Puluhan Kepala Daerah Panen Jagung Nusantara

Kementan menggelar panen jagung nusantara sekaligus memastikan dan mengoptimalkan produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan bahan pakan ternak.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 29 Sep 2021, 15:20 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2021, 15:20 WIB
Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani, Mentan SYL Panen Jagung di Bone
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat melakukan panen perdana jagung hibrida musim tanam April di Desa Lanca beberapa waktu lalu.

Liputan6.com, Grobogan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar panen jagung nusantara dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional sekaligus memastikan dan mengoptimalkan produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan bahan pakan ternak dalam negeri secara mandiri.

Panen jagung nasional berlangsung hingga akhir tahun 2021, dimana perkiraan luas panen September ini 299.059 hektar, Oktober 230.157 hektar, November 207.264 hektar dan Desember seluas 197.265 hektar dengan produksi masing-masing 1,21 juta ton, 916.759 ton, 1 juta ton dan 881.787 ton.

"Panen jagung di Grobogan ini mewakili gerakan pertanian khususnya jagung yang ada di seluruh Nusantara. Presiden Jokowi memerintahkan kepada saya untuk turun ke lapangan panen jagung nusantara. Panen hari ini membuktikan jagung ada dimana-mana. Produksi jagung nasional kita tahun 2021 ini diperkirakan overstock 2,85 juta ton," demikian dikatakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pada acara panen jagung nusantara di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dan panen serempak di seluruh wilayah Indonesia lainnya berlangsung secara virtual, Rabu (29/9/2021).

Panen jagung nusantara ini dilaksanakan bersama 4 gubernur yakni Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Kalimantan Utara dan 26 bupati yakni Bupati Grobogan, Langkat, Karo, Dairi, Gunung Mas, Bengkulu Selatan, Sumbawa, Lampung Timur, Sumbawa, Gorontalo Utara, Tapi, Kota Baru, Tanah Laut, Konawe Selatan, Muna, Bengkayang, Kotamobagu, Enrekang, Jeneponto, Bantaeng, Mamasa, Kutai Kartanegara, Sigi, Barito Utara, Brebes, Pohuwato, Balemo dan Musi Rawas. Panen jagung nusantara ini berlangsung secara serempak di 130 kabupaten berlokasi di 537 lahan jagung.

SYL mengungkapkan berdasarkan data prognosa Kementan dan BPS, luas panen jagung nasional Januari-Desember 2021 seluas 4,15 juta hektar, produksi bersihnya sebesar 15,79 juta ton dengan kadar air 14%. Kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton sehingga dengan menambahkan stok akhir Desember 2020 (carry over) sebesar 1,43 juta ton, diperoleh stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton .

"Kalau begitu tidak ada masalah dengan stok jagung kita tahun ini, kecuali cari jagung sampai 7.000 ton di supermarket tidak mungkin dapat. Tapi kalau turun ke petani dan Grobogan hari ini pasti ada berapa saja maunya," tegasnya.

 

Stok Jagung Aman, Kementan Tetap Genjot Produksi

Menurutnya, ketersediaan jagung dalam negeri dipastikan aman sebab jagung merupakan komoditas yang mudah ditanam di seluruh daerah Indonesia. Terkait polemik data jagung, mantan Gubernur dua periode ini menjamin validitas data yang keluarkan pemerintah atau digunakan Kementan karena dihasilkan mulai dari proses standing crop, pemantauan melalui agriculture war room atau melalui satelit dan berdasarkan laporan pemerintah daerah serta data telah disinkronkan dengan BPS.

"Karena itu, saya perintah para Dirjen untuk turun lakukan validasi, terbukti hasilnya jagung kita ada. Bahwa kemudian ada kenaikan harga, itu lain persoalan. Sekali-sekali petani jagung menikmati untung. Oleh karena itu, saya bahagia sekali hari ini dan saya yakin Presiden Jokowi sangat memperhatikan pertanian. Menangani pertanian tidak boleh ada kepura-puraan, bahwa kemudian ada fluktuasi harga itu bagian lain yang harus kita tangani secara bersama-sama," tegas SYL.

Lebih lanjut SYL menegaskan pihaknya terus menggenjot produksi jagung khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. Ia meminta agar semua pihak termasuk perusahaan pakan untuk melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal.

"Yang lebih penting lagi adalah penanganan pasca panen yang optimal agar jagung petani dapat terserap dengan harga yang bagus. Penanganan pasca panen pun penting agar petani cepat melakukan penanaman kembali, lahan tidak boleh kita biar menganggur, justru lahan jagung harus semakin bertambah dan produktivitasnya pun naik," tuturnya.

"Dan saya minta pemerintah dapat menggunakan dana KUR agar usaha pertanian khususnya jagung terus berjalan semakin maju, kita tanam bersama-sama semaksimal mungkin. Kebijakan Bapak Presiden menyediakan KUR sangat bagus, untuk sektor pertanian kita gunakan KUR Rp 55 triliun dimana kredit macetnya hanya 0,003 persen. Saya ajak semua pemerintah daerah untuk gunakan KUR," pinta SYL.

 

Grobogan Siap Pasok Kebutuhan Pakan Ternak

Sementara itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni mengatakan Kabupaten Grobogan salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah. Untuk jagung, perkiraan luas panen 2021 mencapai 121.200 hektar dengan produksi 783.700 ton sehingga ketersediaan jagung di Grobogan siap memasok kebutuhan pakan ternak.

"Saya minta agar petani menikmati hasil panen, jangan impor Pak Menteri. Baru dengar ada impor saja harga langsung jatuh, jangan mohon tidak ada impor jagung. Kita bisa lihat di Desa Banjarsari ini dikelilingi tanaman jagung siap panen di bulan September sampai akhir tahun," ujarnya.

Sri menyebutkan luas panen Kabupaten Grobogan pada September ini 27.432 hektar, produksinya sebesar 126.592 ton dan Oktober seluas 8.712 hektar dengan produksi 40.201 ton. Harga jagung dengan kadar air 17% sebesar Rp 5.000/kg dan kadar air 30% Rp 3.500 hingga Rp 4.000/kg.

"Capaian jagung ini atas bantuan dari Kementerian Pertanian. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas dukungan dan bantuan berupa benih, pupuk dan bantuan prasarana dan sarana lainnya," tegas Sri.

Adapun sentra panen jagung Kabupaten Grobogan tersebar di Kecamatan Pulokulon 6.812 hektar, Kradenan 3.561 hektar, Geyer 3.506 hektar, Gabus 3.126 hektar dan Toroh 2.048 hektar. Selain hasil panen petani, stok jagung Grobogan terdapat di 3 pabrik pakan sebanyak 32.265 ton.

Berdasarkan pantauan pada minggu IV (20 September 2021), stok jagung nasional mencapai 2,85 juta ton. Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31%) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27%) di pengepul, 423.502 ton (15%) di agen, 288.305 ton (11%) di pengecer, 276.300 ton (10%) di usaha lain atau pakan mandiri dan sisanya 6% berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.

Pada panen jagung ini, Mentan SYL menyaksikan penandatangan nota kesephaman antara Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan dengan PT. Datu Nusra Agribisnis selaku pelaku usaha tentang kemitraan penyediaan stok jagung pakan ternak. Nota kesepahaman ini bertujuan kerjasama dalam penyediaan stok jagung untuk pakan ternak sehingga pasokan jagung ke peternak benar-benar terjamin.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya