Jurus Presiden AS Joe Biden Atasi Krisis Rantai Pasokan

Pemerintah Amerika Serikat meningkatkan upayanya untuk meringankan kendala rantai pasokan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Okt 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2021, 14:00 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengambil berbagai upaya untuk meringankan kendala rantai pasokan yang telah menyebabkan kekurangan beberapa barang, harga pasar yang tinggi bagi konsumen dan sekarang berisiko memperlambat pemulihan ekonomi.

Di seluruh dunia, pelabuhan-pelabuhan mengalami kemacetan akibat melonjaknya permintaan komoditas dan barang karena sebagian besar ekonomi global telah kembali beroperasi.

Biaya pengiriman juga melonjak, dan perusahaan-perusahaan yang ingin memindahkan produk mereka mengalami kesulitan karena tidak cukup kapal atau kontainer yang tersedia. Hal itu ditambah lagi dengan kenaikan harga untuk konsumen.

Dikutip dari CNN, Kamis (14/10/2021) Presiden AS Joe Biden menguraikan langkah-langkah yang akan diambil pemerintahannya bersama beberapa pelabuhan dan pengecer terbesar di negara itu untuk membantu mengurangi kemacetan rantai pasokan.

Biden mengumumkan Pelabuhan Los Angeles akan beralih melakukan pelayanan setiap hari atai 24/7 - sejalan dengan operasi di Pelabuhan Long Beach, yang sudah bekerja dengan jadwal 24/7.

Kedua pelabuhan tersebut menangani 40 persen lalu lintas kontainer di AS.

"Pengumuman hari ini berpotensi menjadi pengubah yang baik," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih.

Dikatakannya juga bahwa jam pelabuhan tambahan akan meberikan waktu lebih untuk membongkar kapal kontainer hingga 60 jam seminggu, dan akan mewakili dua kali lipat jam operasi pelabuhan Los Angeles dan Pelabuhan Long Beach yang berdekatan awal tahun ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Joe Biden Perintahkan Peningkatan Jam Operasi Pemindahan Barang

Wow, Kapal Besar Ini Bawa Ekspor Manufaktur Indonesia ke AS
Penampakan kapal besar (Direct Call) pembawa kontainer yang membawa ekspor Indonesia ke AS di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5). Produk yang diekspor berupa alas kaki, garmen, dan barang elektronik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Biden bertemu dengan pejabat senior dan beberapa pemangku kepentingan lainnya untuk membahas upaya kolektif mengatasi kemacetan transportasi global.

Operator pelabuhan, asosiasi pengemudi truk, serikat pekerja di AS, dan eksekutif jasa pengiriman dari Walmart, FedEx, UPS, dan Target menghadiri pembicaraan dengan Biden pada Rabu (13/10).

Biden mengatakan bahwa Walmart, pengecer terbesar di AS, telah berkomitmen untuk meningkatkan 50 persen pemindahan barang selama jam sibuk. Ia menyampaikan bahwa FedEx dan UPS juga akan meningkatkan operasi mereka.

"Semua barang ini tidak akan bergerak sendiri," ujar Biden.

"Agar dampak positifnya dapat dirasakan di seluruh negeri dan oleh Anda semua di rumah, kami membutuhkan pengecer besar yang memesan barang dan penggerak angkutan yang membawa barang dari kapal ke pabrik dan toko untuk melangkah juga," kata Biden.

Selain  itu, para pejabat juga mengatakan pemerintah federal bekerja sama dengan Departemen Kendaraan Bermotor negara bagian untuk membantu meningkatkan penerbitan surat izin mengemudi komersial dalam upaya untuk meningkatkan jumlah pengemudi truk di AS.

Mereka menambahkan bahwa Gedung Putih berharap untuk melihat industri angkutan truk dan kereta api juga memperluas jam kerja, karena kurangnya pengemudi truk telah menambah kendala rantai pasokan, membuat pengiriman barang ke konsumen menjadi lebih mahal dan lambat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya