Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa Kementerian BUMN belum berencana untuk menyuntikan kembali dana Penambahan Modal Negara (PMN) ke Garuda Indonesia. Pihaknya menyebut masih akan mengusahakan negosiasi kepada pemilik piutang terhadap Garuda.
Langkah penambahan PMN itu tidak diambil lantaran Arya menyebut Kementerian BUMN ingin membangun perusahaan pelat merah yang sehat. Sehingga tak selalu bergantung pada penambahan dari anggaran negara.
Baca Juga
“Mengenai opsi apakah akan ada PMN dan sebagainya, seperti yang saya sampaikan bahwa kita berusaha betul ya supaya sedikit-sedikit tidak disuntik PMN (bagi perusahaan) yang rugi,” katanya dalam keterangan kepada wartawan, Senin (25/10/2021).
Advertisement
Bahkan, Arya mengatakan bahwa kalaupun langkah penambahan PMN kepada Garuda Indonesia itu diambil, akan membutuhkan dana yang besar.
“Kita harus bangun BUMN-BUMN yang sehat, jadi kita gak berusaha untuk itu, belum ada usaha untuk menyuntikkan lagi (PMN). Kalaupun disuntikkan juga akan membuat akan sangat banyak kebutuhan anggaran untuk Garuda,” tuturnya.
Jadi, kata dia, sebagai langkah utama yang diambil, pihaknya masih mengusahakan lebih dulu pada proses negosiasi dengan para pemilik piutang kepada Garuda Indonesia.
“Itulah yang utama itu kita berusaha terus berjuang dan untuk bisa bernegosiasi dengan para lessor, pihak-pihak yang memiliki piutang dengan garuda, itu yang utama,” katanya.
Efisiensi
Lebih lanjut, dalam keterangannya, Arya menyebut dalam mengatasi masalah Garuda Indonesia saat ini, pihaknya masih terus lakukan efisiensi. Ia mengatakan dalam hal ini memerlukan keterlibatan banyak pihak, tak hanya bergantung pada pemerintah.
Arya mengatakan masalah ini telah berangsur cukup lama dan dampak akibat pandemi Covid-19 hanyalah puncak dari permasalahan yang ada di tubuh Garuda Indonesia.
“Jadi ini puncaknya saja, tapi mereka juga punya pondasi yang sangat jelek, makanya kita harus membereskan Garuda ini dengan baik, dan efisiensi dilakukan terus menerus, jadi semua pihak harus bersama-sama ini jadi jangan minta pemerintah untuk ini, jangan seperti itu, kita harus lihat dengan ril dan lebih rasional, kita harus rasional dengan kondisi garuda saat ini,” paparnya.
Ia berharap, proses negosiasi yang sedang dilakukan tersebut bisa menyelesaikan permasalahan Garuda Indonesia. Namun, jika negosiasi belum berhasil, baru pihaknya akan mencari langkah-langkah lain untuk menyelesaikannya.
“Untuk supaya kita tetap memiliki, BUMN ini tetap memiliki pesawat, airlines lah, kita tunggu aja bagaimana kondisi negosiasi kita,” katanya.
Advertisement