Liputan6.com, Jakarta Perusahaan air minum Nongfu Spring berhasil menempati posisi teratas tahun ini. Hal itu bahkan mampu membuat pendirinya Zhong Shanshan berada dalam puncak daftar miliarder China di 2021.
Sebelumnya, perusahaan e-commerce milik Jack Ma yang menempati urutan tersebut. Namun tahun ini, perusahaannya terhempaskan dan kemudian digantikan perusahaan milik Zhong.
Keberhasilan Zhong akhirnya membawa perusahaannya menempati posisi pertama di antara perusahaan lainnya.
Advertisement
Melansir laman Forbes, Senin (8/11/2021), ketua sekaligus pendiri Nongfu Spring tersebut berada di puncak daftar karena kekayaan yang melonjak hingga USD 65,9 miliar atau sekitar Rp 946 triliun.
Kekayaan tersebut naik dari yang sebelumnya USD 53,9 miliar di tahun lalu. Pada saat itu, Zhong hanya masuk tiga besar dalam daftar.
Menurut informasi, rupanya peningkatan kekayaan Zhong disebabkan dari IPO Hong Kong Nongfu Spring pada September 2020.
Sekitar seperenam kekayaan bersihnya berasal dari produksi vaksin di Beijing Wantai Biological. Perusahaan tersebut sebelumnya telah terdaftar di Shanghai sejak April 2020.
Sementara itu, kesuksesan bisnisnya tersebut tidak terlepas dari peran putranya yang duduk sebagai dewan direksi di perusahaan.
Zhong berhasil menyekolahkan putranya tersebut yang bernama Shu Zi di Universitas of California di Irvine dengan gelar sarjana bahasa Inggris.
Di samping itu, melihat tren minuman yang kini berkembang, seperti kopi, teh, atau jus, tidak membuat perusahaan Nongfu Spring kalah. Sebab, air masih menyumbang lebih dari setengah pendapatan ke perusahaan.
Â
Tetap Eksis Saat Pandemi
Bahkan Nongfu masih tetap eksis di tengah pandemi. Penjualannya justru naik sekitar 31 persen pada paruh pertama tahun 2021. Itu menghasilkan USD 2,4 miliar dari tahun lalu.
Saat itu perusahaan air milik Zhong bersaing dengan Wahaha yang dipimpin oleh Zong Qinghou yang juga seorang miliarder. Pada tahun ini Qinghou menempati peringkat ke-65 dari daftar.
Zhong, 66, lebih dewasa menyikapi bisnisnya setelah melewati Revolusi Kebudayaan Cina yang kacau. Bahkan dia sempat putus sekolah dan memilih bekerja. Beragam pekerjaan ia coba. Mulai pekerja konstruksi, reporter surat kabar, hingga agen penjualan minuman.
Akhirnya seiring berjalannya waktu, Zhong mendirikan bisnisnya yang memproduksi air minum dalam kemasan. Dia memulai usaha tersebut sejak 1996.
Â
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement