Jelang Dialihkan ke Swasta, Bagaimana Kinerja Pelabuhan Patimban?

Pelabuhan Patimban akan dialihkan pengoperasiannya dari Pelindo ke PT Pelabuhan Patimban Indonesia dan Toyota Tsusho Corporation pada 16 Desember 2021

oleh Arief Rahman H diperbarui 18 Nov 2021, 20:15 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 20:15 WIB
Menko Luhut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung Pelabuhan Patimban
Menko Luhut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung Pelabuhan Patimban

Liputan6.com, Jakarta Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat akan dialihkan pengoperasiannya dari Pelindo ke PT Pelabuhan Patimban Indonesia dan Toyota Tsusho Corporation pada 16 Desember 2021 mendatang.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berharap, Pelabuhan Patimban mampu mengurai kepadatan kegiatan di pelabuhan di Jakarta.

Menko Luhut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung kesiapan Pelabuhan Patimban jelang peralihan operator. Pada kesempatan, ini Menko Luhut membahas beberapa hal dengan pemangku kepentingan di lokasi tersebut.

Diantaranya dibahas mengenai kesiapan kegiatan ekspor, penyelesaian jalan tol yang ditargetkan selesai 2023, dan dukungan pemerintah daerah untuk mendukung optimalisasi pelabuhan.

“Kehadiran pelabuhan ini akan menciptakan sekitar 4,3 juta peluang pekerjaan dalam 15 tahun ke depan, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kita juga berharap, kepadatan di Jakarta akan berkurang karena ada kawasan industri di sekitar Pelabuhan Patimban. Sehingga tidak perlu ke Priok, tetapi bisa langsung ke Pelabuhan Patimban,” ucap Menko Luhut, Kamis (18/11/2021).

Ia menaksir Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan. Yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. Kawasan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Jawa Barat.

Pada kesempatan yang sama, Menhub mengungkapkan, peralihan operator pada pelabuhan yang dikerjasamakan dengan Jepang ini akan dilakukan pada 16 Desember 2021 mendatang.

“Setelah serah terima dilakukan, diharapkan pada tanggal 17 Desember 2021 sudah dimulai kegiatan ekspor di pelabuhan ini,” kata Menhub.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kegiatan Bongkar Muat

Kapal KM Serasi V secara perdana mengangkut 700 unit mobil CBU yang didominasi merek Toyota dari Pelabuhan Patimban ke Pelabuhan Belawan. (Dok Kemenhub)
Kapal KM Serasi V secara perdana mengangkut 700 unit mobil CBU yang didominasi merek Toyota dari Pelabuhan Patimban ke Pelabuhan Belawan. (Dok Kemenhub)

Diketahui, sejak Januari hingga November 2021, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Patimban sudah mencapai total 12.335 unit kendaraan, yang diangkut oleh sembilan kapal dengan rute Patimban-Belawan dan Patimban-Makassar.

Kesembilan kapal tersebut yaitu Ferrindo 5, Serasi V, MV Ostina, Kalimantan Leader, Harmoni Mas 3, Serasi I, Harmoni Mas 8, MV Sulawesi Leader, dan KM Panorama Nusantara.

Pelabuhan Patimban dibangun dengan tujuan untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta untuk menjamin keselamatan pelayaran termasuk eksplorasi gas.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Plt. Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha, Staf Utama Menhub Bidang Transportasi Laut dan Logistik Maritim Agus H. Purnomo.

Kemudian Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves Ayodhia G. L. Kalake, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Kepelabuhanan Subagiyo, serta Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya