Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan Indonesia Airlines belum bisa beroperasi di Indonesia. Alasannya, sampai saat ini pihaknya belum menerima pengajuan perizinan ataupun permohonan secara resmi mengenai pendirian dan operasional Indonesia Airlines.
“Sampai saat ini kami belum menerima pengajuan resmi pengoperasian atau apa pun itu namanya dari Indonesia Air,” ucap Dudy Purwagandhi dikutip dari Antara, Jumat (14/3/2025).
Baca Juga
Di awal pekan ini ramai peresmikan maskapai baru dengan nama Indonesia Airlines Group (INA). Maskapai ini akan hadir dengan konsep premium dan fokus pada rute internasional. Maskapai ini didukung oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di sektor energi, pertanian, dan aviasi.
Advertisement
Selaras dengan Dudy, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Ditjen Perhubungan Udara (Hubud) Mokhammad Khusnu juga menyatakan belum menerima pengajuan perizinan dari Indonesia Airlines.
Menurut Ditjen Hubud, sesuai dengan peraturan yang berlaku, setiap badan usaha yang ingin menjalankan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia harus memenuhi persyaratan administratif, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan.
Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2021 mengatur tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, yang mewajibkan setiap maskapai untuk memiliki Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal.
Selain itu, maskapai juga harus memperoleh Sertifikat Operator Pesawat Udara atau Air Operator Certificate (AOC) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Ketentuan maskapai harus memperoleh Sertifikat Operator Pesawat Udara sesuai dengan PM 33 Tahun 2022 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 119 tentang Sertifikasi Pengoperasian Pesawat Udara untuk Kegiatan Angkutan Udara.
Indonesia Airlines Siap Mengudara, Siapa Pemiliknya?
Sebelumnya, Indonesia akan segera menyambut kehadiran maskapai baru bernama PT Indonesia Airlines Group (INA) atau Indonesia Airlines.
Meskipun memiliki nama Indonesia, pusat operasional maskapai ini terletak di Singapura. Perusahaan ini didirikan oleh Calypte Holding yang berasal dari Singapura. Namun, pemiliknya dikabarkan adalah seorang pengusaha asal Indonesia bernama Iskandar yang menjalankan bisnisnya dari Singapura. Demikian seperti dikutip dari Kanal Lifestyle Liputan6.com, Senin (10/3/2025).
Sampai saat ini, belum ada pernyataan atau informasi resmi yang dikeluarkan oleh maskapai tersebut, tetapi berita ini sudah menyebar luas, termasuk di platform media sosial.
Menurut laporan dari Newsroom Aviator pada Sabtu, 8 Maret 2025, serta beberapa sumber lain seperti akun Instagram @ssesia.news dan @sscbatam pada Minggu, 9 Maret 2025, maskapai ini direncanakan akan fokus pada penerbangan internasional dengan layanan yang setara dengan jet pribadi.
Informasi yang beredar menyebutkan maskapai ini telah resmi terdaftar di Indonesia dan akan beroperasi dari Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta) yang terletak di Tangerang, Banten.
Advertisement
Siapkan 20 Pesawat
Maskapai dengan singkatan INA ini berencana untuk mengoperasikan 20 armada pesawat, termasuk tipe Airbus A321neo, A350-900, dan Boeing 787-9, demi memberikan pengalaman kenyamanan kelas dunia kepada para penumpangnya.
Dalam lima tahun pertama operasionalnya, maskapai ini memiliki rencana untuk terbang ke 40 destinasi internasional di 30 negara. Dengan demikian, mereka akan fokus pada penyediaan rute penerbangan internasional saja.
Untuk memastikan kualitas layanan yang optimal, INA telah merekrut tim profesional yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dari maskapai ternama seperti Singapore Airlines, Emirates, dan British Airways. Mereka berkomitmen untuk menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan yang ditawarkan oleh penerbangan komersial.
INA berencana untuk menghadirkan layanan khusus yang menawarkan kenyamanan premium, perhatian yang dipersonalisasi, serta fasilitas kelas dunia yang sebelumnya hanya tersedia untuk penyewaan jet pribadi.
Namun, hingga saat ini, belum ada informasi yang jelas mengenai kapan maskapai ini akan memulai operasionalnya, destinasi mana saja yang akan dilayani, dan berapa harga tiket yang akan ditawarkan kepada calon penumpang.
