Logistik Laut Belum Normal, Untung IPCM Tetap Naik 30 Persen per September 2021

PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) mencatatkan kinerja positif sampai dengan September 2021

oleh Devira Prastiwi diperbarui 19 Nov 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 19:00 WIB
Direktur Utama IPCM Amri Yusuf pada kegiatan IPCM Media Gathering, Jumat (19/11/2021)
Direktur Utama IPCM Amri Yusuf pada kegiatan IPCM Media Gathering, Jumat (19/11/2021) (dok: Devira)

Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) mencatatkan kinerja positif sampai dengan September 2021. Dari sisi laba meningkat 30 persen menjadi Rp 90,5 miliar, dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 69,7 miliar.

Pendapatan juga tercatat meningkat 18 persen menjadi sebesar Rp 600 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 510 miliar, dengan rincian pendapatan tunda dan pandu masing-masing 18 persen dan 76 persen. 

Kinerja yang positif ini dicapai di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Belum lagi, arus logistik juga belum kembali normal.

Upaya meningkatkan usaha di luar wilayah operasi Pelindo juga menunjukkan hasil yang positif dengan kontribusinya terhadap total pendapatan dari 13 persen di 2020 menjadi 23 persen pada 2021.

“Capaian kinerja ini membawa semangat bagi Perseroan untuk menyelesaikan kinerja akhir tahun 2021 yang lebih baik lagi. Ditambah lagi induk perusahaan IPCM yaitu Pelindo juga telah melakukan aksi merger tanggal 1 Oktober 2021 sehingga kini menjadi perusahaan yang lebih kuat dan pasar yang lebih luas. Sehingga Perseroan secara aktif melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang kuat,” ujar Direktur Utama IPCM Amri Yusuf pada kegiatan IPCM Media Gathering, Jumat (19/11/2021).

Amri menjelaskan, saat ini, Perseroan tengah melakukan penyelarasan bisnis dengan bisnis model kelompok usaha Pelindo yang baru.

Disamping itu, kata dia, Perseroan terus melanjutkan penerapan tiga strategi utama meliputi peningkatan daya saing, ekspansi bisnis secara organik maupun anorganik serta meningkatkan kinerja operasional dan keuangan.

“Perseroan secara aktif dan konsisten melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk perluasan pasar, termasuk untuk melayani Terminal Khusus maupun Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang lebih banyak. Upaya itu ditempuh dalam dua cara, yaitu penetrasi terhadap market eksisting di pelabuhan-pelabuhan umum dan ekspansi pada pasar baru,” papar Amri.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekspansi

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Saat ini, lanjut dia, IPCM berada dalam posisi yang kuat untuk melakukan ekspansi karena didukung dengan likuiditas yang terjaga, tingkat leverage yang masih rendah serta rasio keuangan lain yang secara umum baik serta didukung dengan pemegang saham utama yang menjadi lebih besar.

“Selaras dengan peningkatan kinerja, IPCM juga terus meningkatkan kapabilitas dan kapasitas system informasi dan teknologi, baik untuk mendukung proses kerja maupun untuk mendukung pengembangan layanan, bekerjasama dengan kelompok usaha Pelindo serta pihak-pihak lainnya yang dimungkinkan,” ucap dia.

Amri menambahkan, jika IPCM juga senantiasa berupaya meningkatkan penerapan Environmental Social and corporate Governance (ESG) yang lebih baik.

Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian Perseroan pada apresiasi berstandar Global Reporting Initiative (GRI) ESG Disclosure Awards 2021 kategori rating Commitment C, dan juga perolehan SNI Award 2021 kategori Silver untuk Perusahaan Jasa Klasifikasi Besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya