Indonesia Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO Kategori C 2022-2023

Indonesia mencalonkan diri untuk kembali menjadi anggota dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C periode 2022-2023.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Nov 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2021, 20:00 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Indonesia mencalonkan diri untuk kembali menjadi anggota dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C periode 2022-2023.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia mencalonkan diri untuk kembali menjadi anggota dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C periode 2022-2023. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pun turun tangan menggalan dukungan negara anggota lainnya.

Guna meyakinkan para negara anggota untuk mendukung Indonesia, Menhub Budi memaparkan sejumlah capaian Indonesia di sektor maritim. Mulai dari membantu pelaut mengatasi tantangan pandemi Covid-19 hingga penerapan pemisahan jalur transportasi laut.

Menhub Budi mengatakan, selama menjadi anggota Dewan IMO Kategori C, Indonesia telah melakukan sejumlah inisiatif bagi kemajuan sektor maritim global. Contohnya di masa pandemi, Indonesia menginisiasi diadopsinya resolusi majelis umum, untuk membantu para pelaut mengatasi tantangan dan kendala yang dihadapi akibat pandemi Covid-19. Mengingat para pelaut berperan penting menjaga keberlangsungan distribusi logistik secara global.

“Untuk melindungi keselamatan pelaut, kami berkomitmen mendukung kelancaran proses pergantian dan pemulangan kru kapal, dengan menyediakan sebelas pelabuhan di Indonesia untuk melakukan kegiatan Crew Changes,” ucap Menhub Budi dalam keterangan resmi, Selasa (30/11/2021).

Kemudian berkontribusi memastikan penegakan peraturan dan standar dalam keselamatan dan keamanan maritim, serta perlindungan lingkungan laut.

Musalnya dalam meningkatkan keamanan pelayaran lintas internasional, Indonesia telah menerapkan skema pemisahan lalu lintas di Selat Sunda dan Lombok, yang dilanjutkan dengan melakukan pemeliharaan navigasi internasional.

Selanjutnya, Indonesia juga terus melakukan upaya perlindungan lingkungan laut, pencegahan polusi dan pengurangan emisi di bidang pelayaran, melalui pemanfaatan energi terbarukan.

Selain itu, sebagai negara maritim terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis, dengan berada di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia yang menjembatani Asia dan Australia. Maka, sektor maritim memegang peran utama dalam menghubungkan nusantara, dalam rangka mendukung mobilitas orang maupun barang, serta dalam rangka melancarkan konektivitas maritim global.

Di dalam keanggotaan IMO, Indonesia masuk dalam kategori C yang merupakan perwakilan dari negara-negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis, bersama dengan Singapura, Turki, Cyprus, Malta, Moroko, Mesir, Meksiko, Malaysia, Peru, Belgia, Chile, Philipina, Denmark, Afrika Selatan, Jamaika, Kenya, Thailand, Liberia dan Bahama.

Dengan menjadi anggota Dewan IMO, eksistensi Indonesia mendapat pengakuan dunia untuk turut menentukan kebijakan sektor transportasi laut dunia khususnya di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim.

Gakang Dukungan

Informasi, Indonesia kembali mencalonkan diri sebagai anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C periode 2022-2023. Sebagai langkah persiapan menuju pemilihan pada Sidang Majelis IMO ke-32 pada 6-15 Desember 2021, di London, Inggris, Kementerian Perhubungan berupaya menggalang dukungan dari negara-negara anggota IMO dengan menggelar acara resepsi diplomatik yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (30/11) di Jakarta.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Acara Resepsi Diplomatik

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah meluncurkan aplikasi “Charge.In”.  (Foto: Kemenhub)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah meluncurkan aplikasi “Charge.In”. (Foto: Kemenhub)

Acara Resepsi Diplomatik tersebut dihadiri oleh sejumlah Duta Besar dari negara-negara anggota IMO, yaitu: Dubes Tunisia Riadh Dridi, Duta Besar Mozambique Belmiro Jose Malate, Duta Besar Kamboja Iv Heang, Duta Besar Fiji Amenatave Vakasavuwaqa Yauvoli, dan perwakilan dari negara Iraq, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam, Yemen, Iran, Bangladesh, Nigeria, Singapura, dan Brunei Darussalam.

“Indonesia siap menjadi anggota Dewan IMO, untuk terus berkontribusi memajukan sektor maritim dan pelayaran yang aman, selamat, dan juga ramah lingkungan,” kata Menhub Budi.

Sebagai informasi, IMO adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan pada 1948. Badan ini bertanggung jawab atas isu-isu keselamatan dan keamanan pelayaran serta pencegahan terhadap polusi laut. IMO saat ini beranggotakan 172 negara serta 3 associate members dengan kantor pusat berada di Inggris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya