Dulu Jack Dorsey Cuma Dibayar USD 1,40, Berapa Gaji CEO Twitter Baru Parag Agrawal Penggantinya?

Agrawal yang kini berusia 37 tahun juga akan mendapatkan bonus kinerja tahunan senilai 150 persen dari gajinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 18:00 WIB
CEO Twitter baru Parag Agrawal
CEO Twitter baru, Parag Agrawal, yang menggantikan Jack Dorsey (Foto: The Verge).

Liputan6.com, Jakarta Parag Agrawal akan menggantikan posisi Jack Dorsey sebagai CEO Twitter. Lelaki kelahiran India tersebut dikabarkan akan menerima penghasilan lebih tinggi setelah menempati posisi tersebut berkat promosinya.

Menurut Securities and Exchange Commission, Parag Agrawal yang sebelumnya menjabat sebagai chief technology officer jaringan sosial akan menerima gaji tahunan sebesar USD 1 juta.

Dilansir dari CNBC Make It, Rabu (1/12/2021), Agrawal yang kini berusia 37 tahun juga akan mendapatkan bonus kinerja tahunan senilai 150 persen dari gajinya. Itu artinya, dia akan mendapatkan penghasilan hingga USD 2,5 juta per tahun.

Di sisi lain, Agrawal juga telah diberikan penghargaan saham senilai USD 12,5 juta. Penghargaan tersebut akan diberikan mulai 1 Februari 2022.

Nominal gaji Agrawal ternyata terlampau jauh dari gaji tahunan Dorsey yang hanya sebesar USD 1,40.

Menurut perusahaan, Dorsey sengaja mengambil gaji lebih rendah untuk melambangkan komitmen dan keyakinan pada potensi penciptaan nilai jangka panjang Twitter.

Sebagai informasi, Dorsey saat ini memiliki kekayaan lebih dari USD 12 miliar, menurut Bloomberg.

Sekilas mengenai Agrawal, dia mulai bergabung dengan Twitter pada 2011 sebagai insinyur perangkat lunak. Kemudian berhasil naik pangkat menjadi salah satu mitra terdekat Dorsey dalam memetakan masa depan perusahaan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemain Kunci

Twitter
Logo Twitter (about.twitter.com)

Secara khusus, Agrawal telah menjadi pemain kunci dalam Proyek Bluesky Dorsey, sebuah proyek yang tujuan utamanya adalah membuat jaringan media sosial yang memiliki perbedaan interaksi mirip dengan email.

Proyek tersebut memiliki visi jangka panjang yang memungkinkan pengguna jejaring sosial berkomunikasi satu sama lain dengan mulus.

Di samping itu sebagai CTO, Agrawal juga turut membantu mempercepat pertumbuhan Twitter. Salah satu upayanya adalah dengan membantu memandu pengembangan kecerdasan buatan dan teknologi pembelajaran mesin.

“Sementara itu satu dekade yang lalu, hari-hari itu terasa seperti kemarin bagi saya,” tulis Agrawal dalam sebuah email kepada karyawan setelah diumumkan sebagai CEO.

Lebih lanjut dia mengatakan, “Saya telah berjalan di posisi Anda, saya telah melihat pasang surut, tantangan dan rintangan, kemenangan dan kesalahan. Tapi dulu dan sekarang, di atas segalanya, saya melihat dampak luar biasa Twitter, kemajuan berkelanjutan kami, dan peluang menarik di depan kami.”

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya