Lebih dari 150 Pertemuan akan Digelar selama Presidensi G20 Indonesia

Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang mendapatkan kesempatan untuk menggelar Presidensi G20.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Des 2021, 21:01 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 21:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia bertema “Mau Dibawa Ke Mana G20 di Era Presidensi Indonesia?” secara virtual, di Jakarta Jumat (19/11/2021). (Dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia bertema “Mau Dibawa Ke Mana G20 di Era Presidensi Indonesia?” secara virtual, di Jakarta Jumat (19/11/2021). (Dok Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang mendapatkan kesempatan untuk menggelar Presidensi G20. Hal ini membawa sejumlah keuntungan bagi berbagai sektor.

Pada gelaran G20 yang dibuka secara simbolis di Lapangan Banteng, Jakarta, selama satu tahun ke depan Indonesia akan menggelar lebih dari 150 pertemuan. Ini pula yang akan membawa keuntungan bagi Indonesia selama gelaran ini berlangsung.

“Dengan lebih 150 pertemuan yang akan digelar di 19 kota, dan 18 ribu lebih delegasi yang akan hadir, presidensi idnoneisa akan bantu penciptaan 33 ribu lapangan kerja,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam Opening Ceremony Presidensi G20, Rabu (1/12/2021) malam.

Dengan jumlah kunjungan delegasi serta pertemuan yang akan digelar tersebut Menko Airlangga menyebut akan meningkatkan konsumsi domestik sebesar Rp 1,7 triliun. Kemudian, meningkatkan PDB nasional sebesar Rp 7,4 triliun.

“Dan manfaat total dua kali lebih besar dari penyelenggaraan IMF World Bank di tahun 2018 yang lalu,” katanya.

“Indoneisa juga mengemban tugas mulia membawa dunia ke arah lebih baik, lebih lestari, lebih damai dan saling kerja sama. Indonesia pulihkan dunia, kita juga harus bisa pulih bersama menjadi kuat, Recover Together Recover Stronger,” imbuh Airlangga Hartarto.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Cetak Sejarah

Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam kick-off atau opening ceremony Presidensi G20 Indonesia.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam kick-off atau opening ceremony Presidensi G20 Indonesia.

Airlangga Hartarto menyebut, dengan dilangsungkannya launching G20 ini, Indonesia mencatatkan sejarah baru. ia mengisahkan, di Lapangan Banteng ini, tercatat sejarah pembebasan Irian Barat yang mengangkat nilai-nilai kebebasan dari segala bentuk penjajahan dan musuh bersama.

“Hal ini sangat relevan apabila kita dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang jadi musuh bersama kita semua,” katanya.

“Di Lokasi ini bangsa indonesia akan mencetak sejarah baru dimana akan dilakukan kick off atau launching presidensi G20 Indonesia, ini merupakan kebanggan bagi bangsa Indonesia dan masyarakat, karena kita adalah negara berkembang pertama yang diberi kepercayaan dari dua puluh negara dengan ekonomi terbesar di dunia,” imbuhnya.

Dengan menjadi presidensi G20, Indonesia memiliki peran penting dan strategis terutama menentukan arah kebijakan secara global terutama di masa pemulihan ekonomi global secara hampir dua tahun dunia terdampak akibat pandemi.

“Sesuai arah presiden dalam presidensi G20 ada tiga hal yang jadi fokus utama, penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya