Bill Gates Prediksi Metaverse Kian Eksis Di Masa Depan

Bill Gates memperkirakan kemunculan Metaverse bermula sejak adanya pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2021, 21:00 WIB
Bill Gates
Bill Gates (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Era digitalisasi kian berkembang seiring berjalannya waktu. Terlebih sejak adanya dunia virtual baru yang melibatkan manusia bernama Metaverse. Oleh karena itu, Bill Gates berpandangan bahwa kehidupan manusia di masa depan mungkin akan lebih canggih lagi.

Miliarder AS yang terkenal sebagai pendiri Microsoft itu berpendapat bahwa tahun 2022 bahkan hingga seterusnya kehidupan akan serba digital. Dia beropini usai munculnya dunia virtual baru bernama Metaverse. Di dalam dunia tersebut, pengguna dapat bekerja, bermain, hingga bersosialisasi.

Menurutnya, kemunculan hal baru tersebut bermula sejak adanya pandemi Covid-19. Masa-masa tersulit yang sempat ditempuh hampir seluruh orang di dunia telah merevolusi hampir berbagai hal. Salah satunya terkait pekerjaan. Banyak perusahaan memberikan flesksibilitas kerja sebab harus dilakukan dari rumah.

“Perubahan akan meningkat di tahun-tahun mendatang,” ujar Gates seperti dikutip dari laman CNBC, Minggu (12/12/2021).

Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa pertemuan virtual pun mungkin akan berubah ke ruang 3D. “Dalam dua atau tiga tahun ke depan, saya memperkirakan sebagian besar pertemuan virtual akan berpindah dari grid gambar kamera 2D ke metaverse, ruang 3D dengan avatar digital,” tulis Gates dalam postingan blognya.

Gates menjelaskan, tampilan grid 2D itu seperti yang saat ini kebanyakan masyarakat gunakan ketika melakukan pertemuan virtual. Misalnya platform konferensi video, seperti Zoom atau Microsoft’s Teams.

Sementara itu, di metaverse, seseorang nantinya bisa memiliki avatar 3D yang dapat menghadiri rapat di ruang kantor secara virtual atau keperluan lain. Menariknya, avatar tersebut dapat saling berinteraksi dengan avatar lain.

“Anda bisa menggunakan avatar untuk bertemu dengan orang lain di ruang virtual yang bisa menggambarkan perasaan ketika berada di ruangan tersebut bersama orang lain,” tulis Gates. Namun kemudian Gates menambahkan, pengguna harus memakai headset dan atau kacamata virtual reality untuk bisa melakukannya.

Seiring hal itu, Gates yang sudah mengundurkan diri dari Microsoft sejak 2020 mengatakan bahwa saat ini mantan perusahaannya tengah berusaha untuk menambahkan avatar 3D. Selain itu, juga menambahkan beberapa elemen ramah metaverse lainnya ke perangkat lunak di tempat kerja Teams-nya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

PR

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOEL SAGET)

Di balik itu, peluang Teams untuk bergabung dengan eksistensi metaverse terasa lebih meyakinkan. Mengingat saat ini Microsoft sudah bermitra dengan Mark Zuckerberg dan Meta untuk membuat jejaring sosial Workplace.

Akan tetapi meskipun berpeluang, Gates mencatat bahwa semua prosesnya tetap membutuhkan waktu untuk mewujudkannya menjadi nyata. Pertama-tama mengenai perusahaan teknologi seperti Meta atau platform game seperti Roblox dan Minecraft milik Microsoft sendiri, itu masih mengembangkan dunia virtual yang akan membentuk metaverse.

Sementara itu, Gates juga mengaku bahwa untuk mampu menangkap ekspresi, bahasa tubuh, hingga kualitas suara perlu disiapkan secara akurat. Di sisi lain hal itu juga membutuhkan perangkat teknologi lain yang tidak murah alias mahal, seperti headset VR.

Dia mengatakan, “Masih ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi tidak akan lama sebelum metaverse membuat pekerjaan jarak jauh terasa sedikit kurang jauh.”

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya