Presidensi G20 Indonesia Jadi Momentum LPS Tingkatkan Kualitas

LPS akan mendukung penuh KTT G20 mendatang dengan menggelar dua acara besar.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Des 2021, 21:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2021, 21:30 WIB
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, dalam Konferensi Pers Virtual Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS, Rabu (29/9/2021).
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, dalam Konferensi Pers Virtual Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS, Rabu (29/9/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, forum multilateral strategis Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 merupakan momentum penting LPS sebagai salah satu Lembaga Keuangan untuk meningkatkan kualitas.

"Kami turut mengemban misi sekaligus mempromosikan agar lebih menjadi Deposit Insurance Company yang lebih berwibawa di mata dunia internasional. Kami pun ingin berperan lebih dalam mendukung pertemuan G20 mendatang, terlebih sebagai tuan rumah, Indonesia juga mendapat kehormatan sebagai Ketua G20," tutur Purbaya, melalui teleconference dalam acara Media Workshop LPS di Bandung pada Sabtu (11/12/2021).

Disampaikannya juga bahwa LPS akan mendukung penuh KTT G20 mendatang dengan menggelar dua even.

Kedua even strategis tersebut adalah, Seminar internasional LPS, yang bertujuan untuk mempertemukan penjamin simpanan dan regulator keuangan dari seluruh dunia.

"LPS menjadi tuan rumah Seminar DIC Internasional sebagai kontribusi LPS sekaligus pula untuk membahas dan merumuskan inisiatif global, guna memperkuat stabilitas dan pemulihan sistem keuangan global yang lebih berkelanjutan," ungkapnya.

Even kedua yaitu, Forum Internasional CEO yang diselenggarakan LPS bersama Bloomberg. “Penekanannya adalah tidak hanya menjadi forum lomba pidato para CEO, lebih jauh lagi diharapkan ada implementasi investasi yang riil masuk Indonesia," jelas Purbaya Yudhi Sadewa.

Forum ini diharapkan bisa menjadi katalis investasi di bidang kesehatan dan investasi di ibu kota baru “Green Smart City” Indonesia yang akan datang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

LPS Yakin Tekanan di Perbankan Berkurang

FOTO: Indonesia Dipastikan Alami Resesi
Suasana arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, Indonesia dipastikan resesi karena pertumbuhan ekonomi dua kali mengalami minus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dalam kesempatan itu, Purbaya juga menyampaikan bahwa tekanan terhadap industri perbankan saat ini sudah mulai berkurang.

Hal ini terlihat dengan pemulihan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19, yang berdampak positif bagi sektor perbankan.

Sejak Mei 2021, kondisi perbankan mulai membaik dan terus menunjukkan perbaikan memasuki kuartal keempat 2021.

“Perlahan-lahan tekanan berkurang. Kalau kemarin orang takut sehingga uang di bank kecil berkurang, pindah ke bank besar. Lalu bank besar juga menganggur tidak melakukan apapun," kata Purbaya.

Dilanjutkannya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) kini telah menyebar dan merata di antara bank-bank kecil.

Sebelumnya, hanya bank Buku IV yang mengalami kenaikan DPK.

“Kalau kita lihat sekarang Bank BUKU II dan III pertumbuhan DPKnya mulai merata dan sama kuatnya," jelas Purbaya.

Selain itu, ia juga optimis penurunan DPK akan terus berlanjut di November 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya