Realisasi Dana PEN Capai 69,8 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyebut realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai 69,8 persen

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Des 2021, 18:50 WIB
Diterbitkan 13 Des 2021, 18:50 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Konvensi Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII). (Sumber ekon.go.id)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Konvensi Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII). (Sumber ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyebut realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai 69,8 persen. Jumlah ini didominasi penyaluran terhadap aspek perlindungan sosial (perlinsos).

"Pemulihan Ekonomi Nasional kita lihat realisasi daripada program PEN adalah 69,8 persen," kata dia dalam konferensi pers, Senin (13/12/2021).

Menko Airlangha juga merinci penyaluran dana PEN di berbagai klaster. Diantaranya kesehatan, perlindungan sosial (perlinsos), program prioritas, dukungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta insentif kesehatan.

"Klaster kesehatan Rp 143,29 triliun atau 66 persen, Perlinsos 81 persen atau Rp 152 triliun, program prioritas 70,9 persen atau Rp 83,64 triliun dukungan UMKM Rp 77,73 triliun 48 persen dan insentif kesehatan Rp 62,86 triliun," terangnya.

Keluar Dari Krisis Pandemi

Indonesia disebut-sebut telah keluar dari krisis pandemi Covid-19 setelah berhasil melewati gelombang varian Delta pada pertengahan tahun 2021. Meski saat ini, kembali dibayang-bayangi oleh varian baru Omicron yang telah menjangkit banyak negara.

Guna mengantisipasi itu pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menahan masuknya Omicron ke Indonesia. Diantaranya dengan mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri selama periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan turut menanggapi ungkapan bahwa Indonesia telah keluar dari krisis pandemi Covid-19.

“Kita belum berani mengatakan itu, tapi dari secara empirik kita memang sudah 150 hari lebih kita bisa flattening,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (13/12/2021).

“Apakah kita sudah masuk endemi, kita tunggu saja saya kira tunggu saja nanti masuk bulan januari setelah kita lewati ini semua,” imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jangan Jumawa

FOTO: DKI Jakarta Kerahkan Mobil Vaksin COVID-19 Keliling
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling di Kebon Kacang, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksin COVID-19 keliling diluncurkan guna mempercepat pencapaian target vaksinasi COVID-19 untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menko Luhut juga meminta untuk masyarakat tidak perlu jumawa atas capaian yang telah berhasil didapat oleh Indonesia. Meski sampai hari ini berbagai wilayah di Indonesia telah menjalankan PPKM Level 1. Dengan begitu, ia berharap ada kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga capaian ini.

“Maka tadi saya imbau supaya jangan dulu libur-libur ke luar negeri, supaya tidak bawa penyakit ke dalam negeri, ini masih banyak tempat-tempat liburan di republik ini yang bisa kita kunjungi. Itu sudah kami minta hotel-hotel semua dibukain, perjalanan kita coba bangun,” tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya