Cetak Sejarah, Indonesia Segera Ekspor Mobil ke Australia

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia akan segera mengekspor mobil ke Australia mulai kuartal I 2022.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Jan 2022, 16:40 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2022, 16:40 WIB
Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif
Mobil siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia akan segera ekspor mobil ke Australia mulai kuartal I 2022.

Namun Agus belum mau menyebutkan merek mobil yang akan diekspor ke pasar Australia.

"Kita upayakan kuartal I. Belum bisa saya sebut (merk)," kata Menperin Agus Gumiwang dikutip dari Antara, Selasa (25/1/2022).

Menperin mengatakan akan berupaya membuka pasar ekspor kendaraan roda empat ke Australia, yang notabene tidak mudah ditembus.

"InsyaaAllah sebentar lagi. Membuka pasar Australia tidak mudah, khususnya izin dari prinsipal. Ini sejarah," kata Menperin.

Salah satu yang menjadi tantangan untuk mengekspor otomotif ke Australia adalah standar karbon yang ditetapkan Negeri Kanguru itu.

"Australia memiliki standar tinggi, termasuk karbon sangat ketat," ujar Menperin.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IA-CEPA

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Diketahui, sejak berlakunya kemitraan komprehensif Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia berpotensi meningkatkan produk ekspornya.

Hal itu karena seluruh produk ekspor RI yang masuk ke Australia akan menikmati tarif 0 persen.

Produk ekspor Indonesia yang berpotensi meningkat ekspornya antara lain adalah otomotif, kayu dan turunannya termasuk kayu dan furnitur, perikanan, tekstil dan produk tekstil, sepatu, alat komunikasi dan peralatan elektronik.

Produk otomotif menjadi salah satu yang digenjot, mengingat produsen otomotif negara tersebut tumbang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya